New Taipei, 5 Jun. (CNA) Seorang pria berusia 78 tahun bermarga Yu (余) yang menabrakkan mobilnya ke beberapa pejalan kaki di Distrik Sanxia, Kota New Taipei bulan lalu memiliki "Niat yang disengaja untuk menabrak mereka," kata Kantor Polisi Sanxia, Departemen Kepolisian Kota New Taipei, Rabu (4/6).
Pada 19 Mei, Yu mengemudi dengan kecepatan tinggi melalui zona Sekolah Dasar Bei Da, di mana mobilnya menabrak pejalan kaki -- menewaskan tiga orang dan melukai 12 lainnya -- sebelum menabrak pembatas beton. Ia meninggal karena kegagalan multi organ di Rumah Sakit Memorial Far Eastern 12 hari kemudian.
Para penyelidik memeriksa rekaman pengawasan, video kamera dasbor, dan melakukan inspeksi di tempat, pemetaan forensik, dan analisis kendaraan yang dikendarai Yu, kata kantor polisi.
Setelah meninjau bukti, satuan tugas memutuskan bahwa Yu memang berniat menabrak orang berdasarkan kecepatannya dan tidak adanya bekas rem di Jalan Guocheng, kata kepolisian.
Kasus ini telah dilimpahkan ke Kejaksaan Distrik New Taipei atas dugaan empat pelanggaran, termasuk pembunuhan, kata kepolisian.
Kepolisian menyampaikan "Duka cita dan penyesalan yang mendalam" atas korban jiwa dan menyatakan akan membantu para korban serta keluarga mereka.
Meskipun Yu telah meninggal, para korban masih dapat menuntut ganti rugi perdata dari ahli waris tersangka, menurut Kejaksaan Distrik New Taipei.
Kasus ini tetap harus dilimpahkan ke kejaksaan karena polisi tidak memiliki wewenang untuk menutup kasus, kata kejaksaan, seraya menambahkan bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Taiwan menyatakan bahwa jika tersangka meninggal selama penyelidikan, jaksa akan mengeluarkan keputusan penghentian penuntutan.
Pada hari Senin, Wali Kota New Taipei Hou Yu-ih (侯友宜) mengatakan bahwa "Pemerintah kota akan melakukan yang terbaik untuk membantu keluarga korban kecelakaan mobil tersebut dalam mencari kompensasi."
Wali kota dari kota paling utara di Taiwan itu juga mengatakan bahwa Departemen Hukum, Departemen Pendidikan, dan Departemen Kesejahteraan Sosial kota telah membentuk mekanisme bersama untuk "Memberikan bantuan terkoordinasi" kepada para korban dan keluarga mereka.
Selesai/IF