Taipei, 11 Mar. (CNA) Direktorat Jenderal Pariwisata telah mengevaluasi kelayakan pembangunan gondola Meishan dan memulai perancangan jalur luncur Taiping sebagai bagian dari rencana pengembangan wisata pegunungan di Kabupaten Chiayi, kata legislator Partai Progresif Demokratik (DPP), Chen Kuan-ting (陳冠廷), Senin (10/3).
Kemajuan proyek Gondola Meishan yang akan membawa wisatawan dari ketinggian 80 meter hingga lebih dari 1.000 meter dan dimulainya inisiasi desain jalur luncur Taiping dikonfirmasi dalam sebuah pertemuan yang diadakan ditjen tersebut baru-baru ini, kata Chen dalam sebuah rilis pers.
Gondola Meishan akan mengadopsi desain pendakian spiral 180 derajat, memungkinkan wisatawan menikmati pemandangan perkebunan teh kawasan itu dan dataran Jianan dalam perjalanan selama 20 menit, dengan titik akhirnya akan menjadi pusat ekowisata di kawasan tersebut, ujar Chen.
Untuk meminimalkan dampak lingkungan, proyek ini akan menghindari zona perlindungan sumber air utama Meishan, kata legislator dari daerah pemilihan II Kabupaten Chiayi itu.
Sementara itu, jalur luncur Taiping akan dibangun di platform observasi Taiping Suspension Bridge, memanfaatkan perbedaan ketinggian alami untuk menciptakan jalur luncur sepanjang 300 meter, ujarnya.
Chen mengatakan jalur luncur ini akan terhubung dengan sistem rekreasi sekitar jembatan gantung Taiping, melengkapi pengalaman wisata dengan kereta gantung.
Chen juga menyoroti bahwa sejak beroperasi pada 2017, Taiping Suspension Bridge menarik lebih dari satu juta wisatawan per tahun, namun masalah kemacetan di Jalan Provinsi 162A yang memiliki 36 tikungan tajam semakin menjadi perhatian.
Gondola Meishan tidak hanya diharapkan dapat mengurangi kemacetan, tetapi juga akan menghubungkan objek-objek wisata utama di kawasan Alishan, seperti jembagan gantung Taiping, Fenqihu, dan Gunung Duli, guna meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal, ujarnya.
Proyek ini ditargetkan menyelesaikan studi kelayakan pada akhir 2025 dan, jika berjalan lancar, akan beroperasi pada 2030, ujarnya.
(Oleh Tsai Chih-ming dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC