Taipei, 7 Feb. (CNA) Pemerintah Taiwan akan membeli tambahan 100.000 dosis vaksin influenza bagi kelompok berisiko tinggi sebagai respons terhadap lonjakan permintaan dalam sepekan terakhir, menurut Yuan Eksekutif.
Dalam sebuah konferensi pers di Taipei pada Kamis, juru bicara Kabinet Michelle Lee (李慧芝) mengatakan bahwa Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) telah menyetujui rencana untuk membeli tambahan 100.000 dosis vaksin flu yang dibiayai pemerintah.
Dosis tambahan tersebut akan tersedia di klinik-klinik di seluruh negeri mulai 20 Februari, kata Tseng Shu-huai (曾淑慧), wakil kepala Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, dalam acara yang sama.
Dosis ini akan diprioritaskan bagi individu berusia 65 tahun ke atas, balita di atas usia 6 bulan, anak-anak prasekolah, serta mereka yang ditetapkan CDC sebagai kelompok berisiko tinggi, tambahnya.
Tseng kemudian mengatakan kepada CNA bahwa keputusan pembelian ini didasarkan pada perhitungan rata-rata 10.000 orang dalam kelompok berisiko menerima vaksin setiap hari selama sepekan terakhir. Ia menjelaskan bahwa musim flu diperkirakan akan mereda dalam dua pekan ke depan.
Menurut Kabinet, pemerintah telah menimbun sekitar 6,58 juta dosis vaksin flu sebelum kampanye vaksinasi dimulai pada Oktober tahun lalu.
Sejak awal 2025, semua orang, kecuali bayi di bawah 6 bulan, dapat mengakses sisa 800.000 dosis yang tersedia.
Namun, kematian aktris Barbie Hsu (徐熙媛) pada usia 48 tahun akibat komplikasi flu pada 2 Februari mengejutkan masyarakat dan mendorong peningkatan permintaan vaksinasi.
Menurut data CDC, 46.000 orang telah divaksinasi pada Rabu, sementara stok vaksin flu yang didanai pemerintah tersisa 43.000 dosis.
Dalam konferensi pers tersebut, Lee mengutip pernyataan Perdana Menteri Cho yang mendorong kelompok berisiko yang belum divaksinasi untuk segera mendapatkan suntikan guna melindungi diri mereka.
Sementara itu, Kabinet menyatakan bahwa pasokan vaksin flu yang didanai secara mandiri masih dalam kondisi stabil.
Selesai/IF