Taipei, 9 Jan. (CNA) Taiwan berencana untuk memusnahkan sebanyak 120.000 iguana hijau invasif pada tahun 2025 dalam upaya untuk mengurangi dampak spesies tersebut terhadap petani lokal, kata Kementerian Pertanian (MOA) pada hari Minggu (5/1).
Dalam sebuah wawancara dengan CNA, Chiu Kuo-hao (邱國皓), seorang kepala seksi di Badan Konservasi Hutan dan Alam Kementerian tersebut, mengatakan iguana hijau sekarang telah tercatat di seluruh Taiwan selatan dan sejauh utara Taichung.
Meskipun tidak ada statistik yang dapat diandalkan tentang total populasi spesies tersebut di negara ini, diperkirakan sekitar 200.000 iguana ada di Taiwan, kata Chiu.
Chiu mengatakan sekitar 70.000 iguana telah dimusnahkan pada tahun 2024, termasuk sekitar 45.000 di Kabupaten Pingtung, 12.000 di Tainan, 9.900 di Chiayi, 6.500 di Kaohsiung, 5.000 di Changhua dan sekitar 100 di beberapa kota dan kabupaten lainnya.
Pada tahun 2025, berkat dana sebesar NT$20 juta (Rp9,8 miliar) yang dialokasikan oleh pemerintah, MOA telah menetapkan tujuan untuk memusnahkan 120.000 ekor iguana, kata dia.
Berdasarkan pengalamannya dalam memberantas ibis suci Afrika, kementerian ini terutama mengandalkan tim pemburu profesional untuk memusnahkan iguana hijau, yang telah menetapkan keberadaan mereka di sembilan kota dan kabupaten.
Menurut Chiu, sekitar 300 orang direkrut untuk tim tersebut dalam acara perekrutan yang diadakan akhir tahun lalu di Tainan, Kaohsiung dan Pingtung, sementara acara tambahan akan diadakan di Chiayi dan Pingtung dalam beberapa minggu mendatang.
Tak lama setelah Tahun Baru Imlek, kementerian juga berencana untuk merilis aplikasi pelaporan kerusakan pertanian baru, yang akan mencakup bagian di mana petani dapat memposting informasi tentang penampakan iguana, kata Chiu.
Selain mengancam spesies asli, iguana dianggap sebagai hama pertanian, dan telah menyebabkan kerusakan luas pada tanaman kacang merah, labu dan sayuran lainnya di Taiwan tengah dan selatan.
Sebagai insentif, MOA menawarkan pemburu profesional hadiah sebesar NT$500 untuk setiap iguana berukuran minimal 30 cm (termasuk moncong hingga lubang udara) yang mereka bunuh, dan NT$200 untuk setiap iguana berukuran kurang dari 30 cm.
Untuk masyarakat umum, hadiah untuk menangkap iguana adalah setengah dari jumlah tersebut - NT$250 dan NT$100, kata Chiu.
Chiu mengatakan keyakinannya dalam upaya pemberantasan iguana sebagian berasal dari keberhasilan Taiwan dalam menghapus ibis Afrika, yang sebagian besar berhasil dikendalikan dalam periode lima tahun.
Dibandingkan dengan tahun 2019, ketika 18.000 burung berkaki panjang tersebut dimusnahkan dari alam liar, sekarang diperkirakan hanya sekitar 50 dari mereka yang masih ada di Taiwan, kata Chiu.
Selesai/ML