Insiden keracunan makanan di Taitung tewaskan satu orang lagi

06/10/2024 11:46(Diperbaharui 06/10/2024 11:46)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Sebuah gambar isian ketan millet yang dibuat oleh wanita berusia 83 tahun yang meninggal setelah memakannya pada pertengahan September. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Sebuah gambar isian ketan millet yang dibuat oleh wanita berusia 83 tahun yang meninggal setelah memakannya pada pertengahan September. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 6 Okt. (CNA) Insiden keracunan makanan baru-baru ini di Kabupaten Taitung telah merenggut satu nyawa lagi, meningkatkan jumlah korban meninggal menjadi empat, Taitung MacKay Memorial Hospital mengonfirmasi pada Sabtu (5/10).

Korban tersebut adalah seorang wanita berusia 59 tahun bermarga Yang (楊), yang jatuh koma pada 18 September, kata RS MacKay.

Sebelum kematiannya, ia telah diobati dengan intubasi endotrakeal untuk menjaganya agar tetap hidup.

Namun, pihak rumah sakit mengatakan anggota keluarga mendiang telah mengadakan pertemuan dengan para dokter pada Jumat, dan mereka memutuskan untuk melepas alat bantu tersebut karena ia tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Peristiwa keracunan makanan ini bermula dari kematian seorang wanita berusia 83 tahun bermarga Tseng (曾), yang meninggal pada tanggal 17 September setelah memakan ketan millet yang dibuatnya.

Pada malam yang sama, sekitar 30 kerabat dan teman berkumpul di rumah Tseng di Dusun Binmao untuk melayat, di mana sisa nasi ketan millet tersebut disajikan dan orang-orang yang mengonsumsinya kemudian menunjukkan gejala seperti muntah dan kejang.

Tiga orang meninggal, sementara hampir selusin lainnya dirawat di rumah sakit.

Menurut para pihak berwenang, ketan tersebut kemudian ditemukan mengandung terbufos -- senyawa kimia berbahaya yang ditemukan dalam beberapa pestisida -- dalam tingkat tinggi.

Hanya adik perempuan Yang (53) yang masih dirawat di rumah sakit hingga saat ini, kata rumah sakit tersebut.

Kejaksaan Taitung pada Sabtu mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki kasus tersebut, tanpa mengungkapkan detail lebih lanjut.

(Oleh Tyson Lu, Ko Lin, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.