Jakarta, 12 Agu. (CNA) DAAI TV Indonesia baru-baru ini menayangkan laporan khusus selama 8 menit yang memperkenalkan kerja sama antara Taiwan dan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, yang menyediakan program magang bagi petani muda Indonesia berprestasi untuk belajar ke Taiwan.
Laporan tersebut mencakup peserta angkatan pertama program magang petani muda Indonesia di Taiwan, Aryo Damar, yang tinggal di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Pada tahun 2019, ia dikirim Pusat Pelatihan Pertanian Kementan RI untuk magang di Taiwan dan kembali ke Indonesia pada 2020.
Aryo berterima kasih kepada Pemerintah Taiwan dan Kemetan Indonesia atas program magang tersebut. Setelah menyelesaikan magang, ia kembali ke kampung halamannya dengan pengetahuan pertanian baru dan pada tahun 2022 terpilih sebagai salah satu kepala unit di koperasi setempat.
Aryo mengatakan, “Selama di Indonesia, sebenarnya saya cuma belajar teori-teorinya doang, tidak pernah praktik karena tidak ada fasilitas yang buat praktik itu," menambahkan bahwa di Taiwan, dia belajar mengelola pertanian dan ilmu pemasaran yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk olahan pertanian.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian saat itu, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa Taiwan memiliki banyak teknologi yang dapat dipelajari oleh anak-anak muda Indonesia untuk meningkatkan kapasitas mereka.
Ketika mereka kembali ke Indonesia, kata Idha, mereka akan memiliki banyak ide dan kesempatan, serta "Lebih jeli dalam melihat peluang-peluang bisnis."
Seorang petani muda lulusan program magang di Taiwan lainnya, Diana Purnamasari dari Jawa Barat, mengatakan bahwa koperasinya telah melakukan panen pertama, menambahkan bahwa ke depannya kuantitas panen mereka akan ditambah.
Laporan tersebut menyatakan program magang ini telah berjalan selama empat angkatan dan menghasilkan 106 lulusan petani muda, di mana "Para lulusan ini tergabung dalam ikatan alumni magang Taiwan. Alumni ini membawa pengetahuan dan pengetahuan baru untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia."
Perwakilan Taiwan di Indonesia, John C. Chen (陳忠), menyatakan bahwa magang petani muda Indonesia di Taiwan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Chen mengungkapkan, kehadiran para pemagang dari Indonesia dapat membantu mengatasi kekurangan sumber daya manusia pertanian di Taiwan, dan mereka juga disukai pemilik sawah di sana karena mereka rajin dan serius belajar.
"Para petani muda yang telah belajar dengan pemilik sawah dapat memperbaiki karier dan membuka usaha di bidang pertanian. Setelah kembali ke Indonesia, para petani muda ini bisa menjadi pilar bagi masyarakat petani Indonesia dan memperluas teknologi pertanian," tambah Chen.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan RI saat itu, Dedi Nursyamsi, menyatakan harapannya agar semakin banyak peserta yang dapat magang di Taiwan.
Selain itu, "Tentu persiapannya [dari] Kementerian Pertanian akan lebih ditingkatkan lagi, lebih baik lagi agar anak-anak kita yang magang di Taiwan itu sukses di sana, sukses di Taiwan, kemudian kembali ke Indonesia juga akan lebih sukses," tambah Dedi.
Penjabat Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan atas kesempatan magang yang diberikan kepada anak-anak muda setempat.
"Mudah-mudahan peranan Taiwan juga dapat juga sebagai pemicu meningkatnya kapasitas produksi dan atau memberikan ruang kesempatan pekerjaan bagi anak-anak muda di Indonesia," kata Hani.
(Oleh Zachary Lee dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC