Taipei, 31 Okt. (CNA) Seorang istri kelahiran Tiongkok telah dicabut kewarganegaraan Taiwan-nya karena pernyataan yang mengancam keamanan nasional dan stabilitas sosial, kata Dewan Urusan Daratan (MAC) pada hari Kamis (31/10). 
Berbicara dalam jumpa pers rutin, wakil kepala dan juru bicara MAC Liang Wen-chieh (梁文傑) mengatakan keputusan terkait Qian Li (錢麗) diambil setelah tinjauan menyeluruh oleh Kementerian Dalam Negeri dan lembaga terkait lainnya.
Karena ia menikah dengan warga negara Taiwan, Liang mengatakan perempuan tersebut diizinkan tetap tinggal di Taiwan dengan izin tinggal jangka panjang, dengan hak kerja dan cakupan asuransi kesehatan nasional yang tidak terpengaruh.
Qian saat ini sedang mengajukan banding administratif dan dapat menggunakan prosedur yang sesuai untuk menegaskan hak-haknya, kata Liang.
Menurut pejabat MAC, pengaduan telah diajukan terhadap Qian karena diduga memposting pernyataan yang mengancam sebagai administrator grup Facebook bernama "Tentara Pembebasan Rakyat," termasuk konten yang menyerukan pengakhiran kedaulatan Republik Tiongkok melalui kekuatan militer atau mendukung penyatuan Taiwan dengan Tiongkok di bawah rezim Komunis.
Berdasarkan Undang-Undang yang Mengatur Hubungan antara Penduduk Wilayah Taiwan dan Wilayah Daratan, status pemukiman bagi warga negara Tiongkok daratan di Taiwan dapat diberikan namun juga dapat dicabut dalam kondisi tertentu, jelas Liang.
Selama rapat komite di Yuan Legislatif pada Kamis pagi, Wakil Menteri MAC Shen Yu-chung (沈有忠) mengonfirmasi bahwa kewarganegaraan ROC dan pendaftaran rumah tangga Qian dicabut pada 25 Agustus.
Namun, tidak dijelaskan bagaimana pencabutan kewarganegaraan Qian namun tetap mengizinkannya tinggal di Taiwan dapat mengurangi ancaman yang diduga ia timbulkan terhadap keamanan nasional.
Shen menanggapi pertanyaan dari anggota legislatif Partai Progresif Demokratik Wang Ting-yu (王定宇), yang menanyakan apakah MAC berencana mengambil tindakan setelah banyaknya pengaduan publik tentang Qian pada bulan April dan Mei.
Secara terpisah pada hari Kamis, Qian, yang menggunakan nama "Athena Qian" di grup Facebook-nya, memposting bahwa "Menentang kemerdekaan Taiwan tidak berarti mendukung penggunaan kekuatan untuk menyatukan Taiwan."
Selesai/ML