Taipei, 30 Okt. (CNA) Pekerja migran akan segera diizinkan bekerja di sektor perhotelan Taiwan jika mereka mendapatkan upah minimum bulanan sebesar NT$32.000 (Rp17,4 juta), kata seorang pejabat hari Kamis (30/10).
Chen Yu-hsiu (陳玉秀), Direktur Jenderal Pariwisata, mengatakan kepada para legislator bahwa industri perhotelan dapat mulai mempekerjakan pekerja migran terampil tingkat menengah pada kuartal pertama tahun depan untuk melakukan tugas-tugas tata graha, kebersihan, resepsionis, dan layanan makanan.
Kebijakan ini merupakan bagian dari paket yang disetujui Yuan Eksekutif (Kabinet) pada Kamis pagi yang bertujuan mengatasi kekurangan tenaga kerja sekaligus melindungi peluang kerja bagi pekerja lokal, menurut pejabat Kabinet pada hari Rabu.
Untuk mempekerjakan pekerja migran sebagai staf tingkat menengah, operator perhotelan harus terlebih dahulu menaikkan gaji bulanan karyawan lokal sebesar NT$2.000, kata Cheng Yi-ping (鄭憶萍), wakil kepala divisi di Direktorat Jenderal Pariwisata (TA), kepada wartawan.
Pekerja migran yang dipekerjakan di sektor perhotelan harus dibayar setidaknya NT$32.000 per bulan, dibandingkan dengan upah minimum NT$29.500 yang akan berlaku mulai awal tahun depan, katanya.
Jumlah pekerja migran yang dipekerjakan di sebuah bisnis akan dibatasi maksimal 10 persen dari total tenaga kerja pemberi kerja, tambahnya.
Mereka akan diwajibkan memiliki kemampuan dasar berbahasa Mandarin, katanya, seraya mencatat bahwa ambang batas gaji dan persyaratan kualifikasi akan ditentukan oleh Kementerian Tenaga Kerja.
Cheng mengatakan program ini diharapkan terutama merekrut pekerja dari Filipina, dengan tujuan membantu mengisi kekurangan tenaga kerja di industri sebanyak 6.600 orang.
Bisnis yang memenuhi syarat untuk program ini termasuk hotel wisata yang berlisensi dari TA dan hotel yang terdaftar di pemerintah daerah, tetapi tidak termasuk homestay dengan kurang dari delapan atau 15 kamar, tergantung pada lokasinya, menurut agensi tersebut.
Menurut TA, survei tahun 2023 menunjukkan bahwa industri perhotelan menghadapi kekurangan tenaga kerja sebanyak 6.600 staf tata graha dan kebersihan.
Dari April 2023 hingga September 2024, agensi tersebut menawarkan subsidi NT$5.000 untuk setiap pekerja yang memenuhi syarat, mendukung kemampuan industri untuk menerima tamu internasional.
Sementara itu, agensi tersebut juga telah mengusulkan pelonggaran regulasi untuk memungkinkan mahasiswa asing bekerja di industri perhotelan setelah lulus atau melonggarkan aturan terkait magang mereka.
Selesai/ML/ja