Trump: Isu Taiwan tidak disebut dalam pertemuan dengan Xi

31/10/2025 13:57(Diperbaharui 31/10/2025 13:57)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada hari Kamis. (Sumber Foto : APEC 2025 KOREA, 30 Oktober 2025)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada hari Kamis. (Sumber Foto : APEC 2025 KOREA, 30 Oktober 2025)

Taipei, 31 Okt. (CNA) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Kamis (30/10) bahwa Taiwan tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping (習近平) di Korea Selatan, yang merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin tersebut sejak tahun 2019.

Taiwan "Tidak pernah muncul. Itu sebenarnya tidak dibahas," kata Trump di Air Force One setelah bertemu Xi.

Setelah pertemuan selama 100 menit di Busan, Korea Selatan, pada Kamis sebelumnya, Trump juga mengonfirmasi bahwa tarif atas barang-barang Tiongkok yang diekspor ke AS akan dikurangi dan ia akan mengunjungi Beijing pada bulan April.

Sementara itu, siaran pers Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengenai pertemuan yang sama juga tidak menyebutkan bahwa Taiwan termasuk dalam topik yang dibahas oleh kedua pemimpin.

Kantor berita Xinhua yang dikelola negara Tiongkok mengutip Xi yang mengatakan kepada Trump bahwa ia akan terus berupaya membangun fondasi yang kuat untuk hubungan bilateral, dan menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan kedua negara.

Ketika diminta berkomentar tentang pertemuan tersebut setelah selesai, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) Hsiao Kuangwei (蕭光偉) mengatakan kepada CNA pada Kamis sore bahwa kementerian sedang berkomunikasi erat dengan Washington mengenai pertemuan terbaru antara para pemimpin Amerika dan Tiongkok, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (depan tengah). (Sumber Foto : CNA, 30 Oktober 2025)
Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (depan tengah). (Sumber Foto : CNA, 30 Oktober 2025)

Pada Kamis sebelumnya, sebelum pertemuan Trump-Xi dimulai, Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (林佳龍) mengatakan kepada wartawan di sela-sela sidang legislatif bahwa Taiwan "percaya diri" dalam hubungannya dengan AS.

Hubungan bilateral didasarkan pada Undang-Undang Hubungan Taiwan (TRA) dan Enam Jaminan, dan kedua negara telah melakukan pertukaran dan kerja sama yang erat di bidang keamanan, ekonomi dan perdagangan, teknologi, serta budaya, tambah Lin.

Berdasarkan "Enam Jaminan" yang diberikan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Ronald Reagan pada tahun 1982, AS setuju untuk tidak berkonsultasi dengan Beijing mengenai penjualan senjata ke Taiwan dan tidak mengambil posisi apa pun terkait kedaulatan atas Taiwan. AS juga berjanji tidak akan pernah menekan Taiwan untuk bernegosiasi dengan Beijing.

Sementara itu, TRA berjanji untuk menyediakan artikel dan layanan pertahanan kepada Taiwan guna membantu Taiwan mempertahankan kemampuan pertahanan dirinya. Kedua hal tersebut menjadi pedoman yang mengatur hubungan AS dengan Taiwan setelah AS memutuskan hubungan dengan Taipei demi Beijing pada 1979.

Sebelum pertemuan Kamis berlangsung, tokoh-tokoh partai oposisi di Taiwan menyatakan kekhawatiran bahwa Taiwan akan dijadikan alat tawar-menawar dalam pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung.

Menanggapi tuduhan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada Minggu bahwa Taiwan tidak perlu khawatir tentang kemungkinan tersebut.

"Saya tidak berpikir Anda akan melihat kesepakatan dagang di mana, jika yang dikhawatirkan orang adalah, kita akan mendapatkan kesepakatan dagang atau perlakuan yang menguntungkan dalam perdagangan sebagai imbalan untuk meninggalkan Taiwan," kata Rubio kepada wartawan di atas pesawatnya saat melakukan perjalanan antara Israel dan Qatar dalam perjalanan menuju Asia.

"Tidak ada yang mempertimbangkan hal itu," kata Rubio, menurut laporan Reuters.

(Oleh Joseph Yeh dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.