Taipei, 2 Juli (CNA) Bagian latihan tembakan langsung dari latihan militer Han Kuang tahun ini akan berlangsung dua kali lebih lama dibandingkan latihan sebelumnya dan akan menambah fokus pada taktik "zona abu-abu" Tiongkok -- tindakan koersif yang tidak sampai pada konflik terbuka, kata seorang pejabat pertahanan hari Selasa (1/7).
Mayor Jenderal Tung Chi-hsing (董冀星), direktur divisi perencanaan operasi gabungan Kementerian Pertahanan Nasional (MND), mengatakan latihan Han Kuang selama sepuluh hari dan sembilan malam dari 9-18 Juli ini dua kali lebih lama dari latihan sebelumnya yang hanya berlangsung lima hari dan empat malam.
Latihan Han Kuang sebelumnya dipercepat sehingga waktu yang dibutuhkan peserta untuk menghadapi musuh menjadi lebih singkat, sedangkan latihan tahun ini akan memungkinkan pertempuran simulasi berlangsung secara penuh, kata Tung.
Mengenai fokus utama latihan Han Kuang, Tung mencatat bahwa latihan ini didasarkan pada pelajaran dari latihan tahun lalu, termasuk penekanan berkelanjutan pada operasi terdesentralisasi, dukungan logistik yang komprehensif, aturan keterlibatan, penguatan pengambilan keputusan yang cepat, peningkatan sinkronisasi operasi gabungan, peningkatan koordinasi sipil-militer, dan memperjelas mekanisme otorisasi tindakan militer.
Tung menjelaskan bahwa skenario dimulai dengan gangguan zona abu-abu dari militer Tiongkok, kemudian bertransisi melalui fase-fase seperti pergeseran dari damai ke perang, pengerahan pasukan, operasi gabungan antipendaratan, pertempuran di pesisir dan pantai, pertahanan mendalam, dan perang berkepanjangan.
Ini menyimulasikan spektrum penuh pertempuran defensif dan integrasi sipil-militer, tambahnya.
Mengenai simulasi tindakan zona abu-abu oleh Tiongkok, Tung mengatakan militer telah mengidentifikasi beberapa skenario, termasuk penipuan, pengikisan, dan provokasi.
Tindakan-tindakan ini terjadi sebelum pecahnya perang secara formal dan kemungkinan merupakan bentuk gangguan dari Tiongkok terhadap Taiwan, ujarnya, seraya menambahkan bahwa angkatan bersenjata akan mengembangkan strategi tandingan dan memulai pelatihan "kesiapsiagaan langsung" untuk satuan tugas aktif guna mempersiapkan ancaman semacam itu.
Menurut Tung, tiga hari pertama latihan akan fokus pada respons terhadap zona abu-abu, dan pasukan yang berpartisipasi akan memasuki fase pengerahan pasukan pada 12 Juli selama "operasi kontingensi".
Fase "pertempuran skala penuh" akan berlangsung dari 13-18 Juli dan mencakup operasi gabungan anti-pendaratan pada 13 Juli, pertempuran di pesisir dan pantai pada 14 Juli, pertahanan mendalam pada 15-16 Juli, dan perang berkepanjangan pada 17-18 Juli, kata Tung.
Baca juga: Taiwan jadwalkan latihan ketahanan perkotaan nasional pada 15-18 Juli
Ketika ditanya seorang reporter apakah beberapa latihan dapat dibatalkan karena mendekatnya taifun, seperti yang terjadi tahun lalu, Tung menjelaskan bahwa jika dua kabupaten atau kota dalam satu zona tempur terdampak taifun atau gempa bumi, latihan di zona tersebut akan ditangguhkan untuk memprioritaskan penanggulangan bencana.
Jika dua atau lebih zona tempur di seluruh Taiwan dan pulau-pulau terluar terdampak, latihan Han Kuang akan dibatalkan sepenuhnya, dan akan dijadwalkan ulang atau dimasukkan ke dalam pelatihan kesiapsiagaan langsung atau latihan kesiapan tempur berikutnya, katanya.
Selesai/IF
