Taipei, 8 Nov. (CNA) Sejumlah generasi kedua imigran baru yang magang di Partai Progresif Demokratik (DPP), Kamis (7/11) menyerukan kepada Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) untuk menyetujui anggaran negara, setelah terjadi kebuntuan yang berlarut-larut karena tidak tercapainya kesepakatan.
Tinjauan Parlemen atas rancangan anggaran umum NT$3,13 triliun (Rp1,53 kuadriliun) yang diajukan Yuan Eksekutif (Kabinet Taiwan) telah terhenti selama beberapa pekan, terutama karena penolakan fraksi-fraksi oposisi, Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP), dengan alasan ada kekurangan dalam proposal tersebut.
Baca juga: Ketidaksepakatan anggaran pemerintah berlanjut setelah pertemuan meja makan lintas partai
Menanggapi ini, generasi kedua imigran baru dari Indonesia yang magang di kantor legislator DPP Hung Sun-han (洪申翰), Cheng Wei-yin (鄭蔚茵), dalam sebuah konferensi pers Kamis mengatakan jika anggaran negara disetujui, program subsidi tempat tinggal untuk perguruan tinggi akan dapat dilaksanakan dengan lancar.
Ini dapat mengurangi beban banyak mahasiswa, tambah Cheng, yang tinggal di Penghu dan kini menjadi mahasiswa tahun keempat di salah satu universitas swasta di Taipei.
Sementara itu, generasi kedua imigran baru Vietnam yang magang di kantor legislator DPP Wu Szu-yao (吳思瑤), Hsiao Cheng-chieh (蕭正傑), menyerukan agar Parlemen segera menyetujui anggaran negara agar operasi negara bisa kembali ke jalur yang benar.
Ia juga meminta Parlemen, tanpa memandang kubu, untuk memastikan kebijakan multibahasa pemerintah terus dijalankan.
Generasi kedua imigran baru Myanmar yang magang di kantor legislator DPP Loh Meei-ling (羅美玲), Teng Chia-lin (鄧家琳), menyerukan agar anggaran negara segera diproses, sehingga kebijakan dan program pemerintah dapat terus beroperasi.
Ia juga mengatakan "Program Merajut Impian bagi Penduduk Imigran Baru dan Anak-anaknya" telah membantu banyak imigran baru di Taiwan untuk berani mengejar impian mereka.
Program tersebut, yang diadakan Direktorat Jenderal Imigrasi Taiwan, melibatkan kompetisi dalam berbagai kategori yang digelar untuk mewujudkan impian imigran baru dan generasi kedua mereka, menurut ditjen tersebut.
Wu, yang sudah duduk di kursi Parlemen sejak 2016, mengkritik bahwa KMT dan TPP telah enam kali menghalangi persetujuan anggaran negara, sementara amandemen undang-undang yang mengalihkan NT$661,2 miliar dari anggaran pemerintah pusat ke daerah diloloskan dalam tiga menit.
Wu merujuk pada amandemen terhadap Undang-Undang tentang Alokasi Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah, yang proses tinjauan awalnya di Komisi Ekonomi Parlemen rampung dalam rapat yang berlangsung tiga menit pada Rabu. Ketua komisi tersebut merupakan legislator KMT, Chen Yu-jen (陳玉珍).
Baca juga: Rancangan perubahan undang-undang pendanaan disetujui setelah perkelahian antarlegislator
Di sisi lain, Loh, yang mulai menjabat sejak 2020, mengingatkan legislator TPP Mai Yu-chen (麥玉珍) untuk tidak terus mendukung langkah partainya serta KMT yang menghalangi anggaran negara, yang pada akhirnya menghalangi hak-hak imigran baru serta generasi kedua mereka.
Loh dan Mai sama-sama merupakan imigran baru, yang masing-masing berasal dari Malaysia dan Vietnam.
Baca juga: DPP luncurkan magang berbayar untuk anak-anak orang tua yang lahir di luar negeri
Pada akhir Juli, DPP mulai menerima aplikasi untuk magang berbayar yang ditujukan untuk anak-anak dari orang tua yang lahir di luar negeri, yang menurut Wakil Sekretaris Jenderal partai tersebut, Ho Po-wen (何博文), bertujuan untuk mendorong partisipasi mereka dalam urusan kemasyarakatan.
(Oleh Sophia Yeh dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF