Taipei, 1 Nov. (CNA) Mantan pegolf nomor 1 dunia LPGA, Yani Tseng (曾雅妮), mengakhiri puasa gelarnya selama lebih dari sepuluh tahun dengan memenangkan Wistron Ladies Open 2025 pada Minggu (26/10).
Pegolf veteran asal Taiwan ini mengangkat trofi di Sunrise Golf & Country Club di Taoyuan, menyelesaikan turnamen dengan 14 di bawah par dan total 130 pukulan dalam dua putaran, mengungguli 107 pesaing untuk meraih gelar profesional pertamanya sejak 2014.
Turnamen yang diselenggarakan bersama oleh Asosiasi Golf Profesional Wanita Taiwan (TLPGA) dan Tur Eropa Wanita (LET) ini dipersingkat menjadi format 36 hole tanpa cut karena cuaca buruk.
"Akhirnya saya merasakan seperti apa rasanya menjadi juara," kata Tseng di green ke-18 setelah memastikan kemenangan emosionalnya di tanah air, tak mampu menahan air mata saat rekan-rekan sesama pegolf menyiramnya dengan air sebagai bentuk perayaan.
Kemenangan di tanah air ini menandai gelar profesional pertama sang juara 15 kali LPGA Tour sejak Taifong Ladies Open 2014 di Taiwan, mengakhiri perjalanan panjang yang mencakup dua operasi pinggul, penyesuaian ayunan, dan pergantian pelatih. Pada 2024, ia bahkan mengganti tangan putting dari kanan ke kiri demi mengembalikan performa terbaiknya.
"Saya memikirkan apakah saya akan berdiri di podium lagi setiap hari selama satu dekade terakhir," katanya sambil terisak di upacara penghargaan. "Tidak peduli seberapa rendah atau sulitnya yang kamu hadapi, kamu bisa terus mencoba dan tidak menyerah, seperti yang saya lakukan. Semua hal buruk akan berlalu."
Kini berusia 36 tahun, Tseng memulai karier profesionalnya pada 2007 dan meraih kemenangan major pertamanya di McDonald's LPGA Championship 2008 pada usia 18, menjadi pegolf Taiwan pertama yang memenangkan gelar tinggi LPGA.
Pada 2012, ia telah mengoleksi lima gelar major LPGA dan menempati peringkat 1 dunia selama 109 pekan. Dominasinya membantu membawa LPGA Tour ke Taiwan untuk pertama kalinya pada 2011, di mana Tseng memenangkan turnamen di hadapan lebih dari 60.000 penonton selama empat hari.
Keraguan mulai muncul setelah ia gagal memenangkan turnamen LPGA Tour pada 2013 dan 2014.
Pada Minggu, Tseng menyelesaikan putaran pertama yang sempat tertunda dengan keunggulan tiga pukulan, namun sempat disalip oleh Amelia Garvey dari Selandia Baru. Tseng merebut kembali posisi terdepan dengan mencetak lima birdie berturut-turut dari hole ke-9 hingga ke-13 dan mempertahankannya hingga akhir.
Gelar ini membuat Tseng meraih hadiah utama sebesar US$200.000 (Rp3,324 miliar).
"Saya tidak yakin papan skor benar sampai akhir karena saya sudah lama tidak berada di posisi ini," kata Tseng. "Saya agak kehilangan ritme dan sedikit gugup di awal. Saya sangat berterima kasih atas dukungan semua orang yang membantu saya meraih ini hari ini."
Meskipun jumlah penonton pada Minggu hanya sekitar 2.000 orang, Tseng mengatakan kepada CNA bahwa gelar ini adalah langkah besar yang sangat meningkatkan kepercayaan dirinya dan membuatnya terus bersemangat. "Saya sudah menunggu lebih dari sepuluh tahun, saya percaya semuanya akan menjadi lebih baik," ujarnya.
"Matahari juga akan terbit besok. Beri dirimu harapan, dan hal-hal baik akan datang lagi kepada kita," tambahnya.
Selesai/ja