WAWANCARA /Dapur Tina: Wanita asal Indonesia di Chiayi raih tunjangan NIA untuk usaha kuliner

26/09/2025 16:14(Diperbaharui 26/09/2025 16:14)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Tina saat pertama kali membuka stan di Bazar Festival Seni Asia, National Palace Museum Cabang Selatan, Chiayi, 2021. (Sumber: Tina)
Tina saat pertama kali membuka stan di Bazar Festival Seni Asia, National Palace Museum Cabang Selatan, Chiayi, 2021. (Sumber: Tina)

Oleh Jennifer Aurelia, reporter staf CNA

Tinalin (林慧萍), yang akrab dipanggil Tina, seorang ibu rumah tangga asal Indonesia di Chiayi, berhasil meraih tunjangan dari pemerintah Taiwan melalui program "Proyek Membangun Impian bagi Imigran Baru dan Anak-Anak Mereka" setelah mengembangkan usaha jajanan Indonesia yang berawal dari hobi memasak di rumah.

Tina, yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat dan datang ke Taiwan pada Juli 1999 untuk menikah, awalnya hanya membuat jajanan Indonesia karena rindu cita rasa kampung halaman. "Pertama kali saya coba jual pastel, karena memang suka bikin. Ternyata orang Taiwan juga suka," tuturnya kepada CNA.

Usahanya, "Dapur Tina" (Tina 小廚房), mulai berkembang sejak mengikuti bazar dua hari pada acara Festival Seni Asia di National Palace Museum Cabang Selatan di Chiayi pada 2021. Meski pada awalnya hanya dibantu sang suami saat waktu luang, ia semakin bersemangat setelah mendapat banyak teman baru serta melihat respons positif terhadap jajanan yang dijualnya.

"Dulu kulit pastel sering pecah kalau di goreng, jadi saya belajar dari YouTube dan terus mencoba sampai berhasil," katanya. Selain pastel, Tina kini juga membuat aneka kue tradisional Indonesia seperti wajik dan risoles dengan menyesuaikan rasa agar lebih cocok di lidah masyarakat Taiwan.

Menurut Tina, jajanan seperti wajik dan ongol-ongol ubi kerap menjadi favorit warga Taiwan. "Ternyata orang Taiwan suka, ada dikurangin manisnya," ujarnya.

Keluarga Tina. (Sumber Foto : Tina)
Keluarga Tina. (Sumber Foto : Tina)

Tina mengaku baru mengetahui adanya dukungan pemerintah bagi imigran baru setelah mendapat informasi dari teman-temannya.

Program tunjangan yang dikelola Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) Taiwan ini terbagi dalam beberapa kategori, termasuk kewirausahaan, pendidikan, seni-budaya, media digital, layanan sosial, serta lingkungan.

Mengenai proposal untuk pengajuan tunjangan, Tina mengatakan, "Kalau masalah nulis kan kita kurang pandai lah, jadi anakku yang bantu." 

Dengan bantuan anaknya, Tina mengajukan usahanya di kategori kewirausahaan dan pemasaran. Tahun ini, ia berhasil memenangkan tunjangan sebesar NT$100.000 (Rp54,958 juta) dalam ajang penghargaan ke-11 yang akan digelar pada September.

"Awalnya saya takut gagal, tapi ternyata bisa lolos. Saya sangat bersyukur," ujarnya.

Setelah mengikuti program "Proyek Membangun Impian bagi Imigran Baru dan Anak-Anak Mereka", Tina berhasil mengembangkan stan-nya menjadi truk keliling.

Dengan layanan dalam lima bahasa dan desain brand yang dibuat oleh anaknya, Li Cheng-chieh (李政杰), Tina juga membuka layanan pra-pemesanan secara daring, sehingga lebih banyak orang bisa menikmati kuliner Indonesia. 

Ia pun berencana memperluas usahanya ke pasar malam dan membuka kelas memasak, menjadikan "Dapur Tina" (Tina 小廚房) sebagai jembatan pertukaran budaya melalui cita rasa. 

"Dapur Tina membuat aroma kampung halaman bisa tersebar di Taiwan," ujarnya.

Sebelumnya, pada 2018 Tina juga pernah mengikuti program serupa yakni "Proyek Pemberdayaan Luar Negeri bagi Imigran Baru dan Anak-Anaknya", yang memberinya kesempatan pulang ke Indonesia setelah lama tidak kembali, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Kini, dengan usahanya yang semakin dikenal, Tina berharap dapat terus memperkenalkan makanan Indonesia di Taiwan sekaligus menjadi jembatan pertukaran kuliner dan budaya.

Selesai/JC

 (Sumber Foto : Tina)
 (Sumber Foto : Tina)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.