Taipei, 19 Juli (CNA) Terapi kriogenik efektif dalam menghilangkan anomali vaskular oral jinak (BOVA) dengan risiko kekambuhan yang rendah, menawarkan alternatif noninvasif terhadap pengobatan tradisional, menurut sebuah studi Rumah Sakit Memorial Chang Gung (CGMH).
BOVA adalah jenis penyakit mukosa mulut yang umum, memengaruhi sekitar enam hingga tujuh dari setiap 100 orang, dengan beberapa di antaranya mengalami benjolan di mulut mereka, kata Jyh Kwei Chen (陳志魁), dokter di Divisi Bedah Mulut dan Maksilofasial CGMH Taipei, dalam konferensi pers di Taipei, Rabu (16/7).
Lesi pada lidah, mukosa bukal (lapisan dalam pipi), dan dasar mulut dapat memengaruhi penampilan, mengganggu makan, dan dapat menyebabkan perdarahan atau nyeri, ujarnya.
Dalam kasus yang parah, perdarahan spontan dapat menyebabkan komplikasi akut atau bahkan mengancam jiwa.
Sementara pengobatan tradisional seperti pembedahan dan terapi laser masing-masing memiliki manfaat -- seperti hasil yang langsung terlihat atau pemulihan yang cepat -- mereka juga memiliki kekurangan, kata Chen.
"Dengan pembedahan, Anda tahu itu adalah lesi vaskular -- begitu Anda memotongnya, perdarahan sulit dikendalikan," katanya, sementara laser hanya dapat mengobati lesi kecil dan dangkal karena cahaya tidak dapat menembus jauh ke dalam tulang.
Dalam pencarian alternatif yang lebih aman dan noninvasif, Chen menemukan beberapa laporan yang mendukung efektivitas terapi kriogenik untuk lesi vaskular mulut, namun mengatakan belum ada protokol pengobatan yang terstandarisasi atau data jangka panjang tentang hasil terapinya.
Dari 2016 hingga awal 2025, Chen memimpin tim yang menggunakan senjata kriogenik -- alat yang umum digunakan dalam dermatologi yang mengaplikasikan nitrogen cair pada suhu minus 196 derajat Celsius melalui semprotan tanpa kontak -- untuk mengobati 33 pasien BOVA.
Setiap sesi berlangsung sekitar sepuluh menit, dan sebagian besar pasien memerlukan dua hingga tiga sesi.
"Prinsipnya adalah menghancurkan struktur pembuluh darah, memicu nekrosis lokal yang diikuti regenerasi," kata Chen, dan ini memiliki keunggulan sebagai pengobatan noninvasif, tanpa sayatan atau laser, sehingga menjadi pengobatan yang aman dengan perdarahan minimal.
Dari 33 pasien yang tercakup dalam studi tersebut, 32 pasien sembuh total tanpa kekambuhan selama masa tindak lanjut antara lima hingga 51 bulan, dan hanya satu pasien yang tidak menunjukkan perbaikan signifikan, kata Chen.
Pengobatan ini juga menawarkan waktu pemulihan yang lebih cepat dan efek samping yang lebih sedikit, dengan hanya masalah ringan yang dilaporkan pada delapan pasien -- tujuh mengalami jaringan parut lokal dan satu mengalami mati rasa sementara di bibir bawah -- menurut Chen.
"Studi kami lebih lanjut menstandarisasi penggunaan terapi kriogenik untuk mengobati BOVA, dan kami berharap pendekatan ini dapat menjadi metode pengobatan standar untuk BOVA di masa depan," ujarnya, seraya mencatat bahwa pengobatan ini ditanggung sistem Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) Taiwan.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal medis internasional "Clinical Oral Investigations" pada Februari 2025, dengan judul "Efficacy of cryogun cryotherapy for benign oral vascular anomalies: a longitudinal study".
Dalam hal deteksi dini, Chen mengatakan BOVA dapat terjadi pada individu dari segala usia atau jenis kelamin, dan masyarakat sebaiknya melakukan evaluasi medis jika menemukan benjolan berwarna merah keunguan atau biru keunguan di mulut mereka, yang mungkin merupakan tanda BOVA.
Selesai/IF