Taipei, 30 Des. (CNA) Sebanyak 36 penerbangan domestik dari dan ke pulau lepas pantai Taiwan, Kinmen dan Matsu, telah dibatalkan hingga tengah hari Selasa (30/12), sementara beberapa penerbangan transit dialihkan, menurut Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (CAA).
Ruang udara yang terbatas dan penggunaan rute nonstandar telah meningkatkan kompleksitas operasional, sehingga beban koordinasi ruang udara menjadi dua kali lipat, tambah CAA.
Gangguan ini terjadi saat Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) meluncurkan hari kedua latihan militer, yang diberi sandi "Misi Keadilan 2025", termasuk latihan tembak langsung di perairan dan ruang udara sekitar Taiwan.
Penerbangan yang memasuki wilayah informasi penerbangan Taipei (FIR) dari FIR Fukuoka dan Hong Kong saat ini berada di bawah pengendalian arus lalu lintas udara, sementara penerbangan dari FIR Manila dipandu oleh radar untuk menghindari area berbahaya, karena rute biasa terdampak oleh latihan militer, kata CAA.
Untuk memastikan keselamatan penerbangan, semua keberangkatan dan kedatangan internasional mengikuti rute alternatif yang telah direncanakan, meskipun pesawat mungkin masih perlu terbang memutar atau menunggu di darat sebelum lepas landas.
Hingga tengah hari Selasa, tidak ada penerbangan internasional yang dibatalkan, meskipun beberapa penerbangan transit dialihkan, kata CAA.
Terkait penerbangan domestik, CAA mengatakan bahwa 29 penerbangan dari dan ke Kinmen serta tujuh penerbangan dari dan ke Matsu dibatalkan pada pagi hari.
Gangguan penerbangan ke Kinmen dan Matsu selama latihan militer yang dimulai Senin telah memengaruhi hampir 6.000 penumpang, tambahnya.
Menurut CAA, pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk menyediakan penerbangan tambahan antara Kinmen, Matsu, dan Taiwan daratan setelah latihan PLA berakhir pada hari yang sama.
Selesai/IF