Berita Pilihan Taiwan Berbahasa Indonesia EP5

29/12/2025 17:01(Diperbaharui 29/12/2025 17:01)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Berikut berita pilihan Taiwan berbahasa Indonesia CNA edisi kelima:

Gempa 7,0 SR guncang lepas pantai timur laut Taiwan

Berita pertama, gempa berkekuatan 7,0 skala Richter mengguncang pada 27 Desember, menjadi gempa dengan magnitudo terkuat ketiga di Taiwan sejak tahun 1999.

Ruangan tiba-tiba berguncang hebat, pekerja migran Indonesia ini langsung mendekap pasien yang dirawatnya.

Sebuah gempa 7,0 skala Richter mengguncang lepas pantai timur laut Taiwan pada pukul 11.05 malam 27 Desember.

Gempa ini terasa di seluruh Taiwan, hingga ke pulau-pulau terluarnya. Wilayah tengah dan utara Taiwan merasakan guncangan dengan intensitas tertinggi 4 dari skala 7 tingkat.

Imbas gempa, layanan kereta api, kereta cepat, hingga MRT di beberapa wilayah sempat terganggu. Ribuan rumah di Yilan sempat mengalami pemadaman listrik selama 10 menit. Di Taiwan utara, ada laporan 8 kasus orang terjebak serta 2 kasus kebocoran gas.

Gempa juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Di Bandara Internasional Taoyuan, beberapa plafon runtuh dan sempat menimpa 2 penumpang. Tidak ada yang dilaporkan terluka karena gempa ini.

Hanya 2 hari sebelum gempa ini, gempa 6,1 skala Richter juga mengguncang Taitung, dengan intensitas tertinggi 5 lemah.

IPTI berdonasi untuk ABK Indonesia di Wanli

Berikutnya, Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia atau IPTI pada 28 Desember sore memberikan donasi untuk anak buah kapal migran di Pelabuhan Wanli, New Taipei.

Dua puluh tujuh ABK migran Indonesia berkumpul di musala Nurus-Syifaa, menyaksikan serah terima donasi untuk mereka dari IPTI, termasuk baju, jaket, alas tidur, selimut, kipas angin penghangat, hingga makanan dan minuman herbal asal Indonesia.

Ketua IPTI Kevin Julianto: "Kebetulan dapat berita juga bahwa ABK di sini ada yang di-PHK juga, dan tidak bekerja, di sini. Makanya kita bantu menggalangkan donasi untuk memberikan dukungan moral juga ya untuk mereka semua di sini ... Pesan untuk ABK di sini mungkin tetap semangat ya mas-mas semua, terus tetap jaga kesehatan juga lagi musim dingin ini, terus kita dari IPTI juga siap membantu mas-masnya semua."

Menyambut bantuan, Ketua Wanli Community Sutarno mengutarakan rasa terima kasihnya.

Ketua Wanli Community Sutarno: "Alhamdulillah atas sumbangan donasi dari teman-teman IPTI. Berguna banget untuk teman-teman kami yang sebagai ABK, apalagi sekarang musim dingin. Untuk pakaian-pakaian yang tebal biar tidak kedinginan waktu selama kerja di laut."

Sementara itu, Jason Lee dari Rerum Novarum mengungkapkan kebutuhan para ABK migran saat ini.

Aktivis Rerum Novarum Jason Lee: "Menurut saya ya, pemerintah Taiwan harus bantu majikan mereka buat ada mes di daerah untuk mereka tinggal di mes, bukan tidur di atau tinggal di kapal, ya."

Prajurit AD tuntaskan pelatihan 10 hari di pegunungan Taichung

Beralih ke berita militer. Sekelompok prajurit Angkatan Darat Taiwan baru-baru ini menyelesaikan sesi latihan lapangan berat selama 10 hari di Taichung.

Anggota Angkatan Darat berjalan di tengah hutan, mengikuti pelatihan Ranger selama 10 hari 9 malam di pegunungan Taichung.

Dilansir Military News Agency Taiwan, sekitar selusin peserta latihan ini melaksanakan patroli, penyergapan, penyerbuan, penggeledahan, dan pertempuran di medan yang berat, sementara harus membawa perlengkapan seberat sekitar 40 kilogram dan mencari rute dengan peta dan kompas.

Di puncak tekanan fisik dan mental, dengan kondisi kelelahan ekstrem dan kurang tidur, para peserta melancarkan serangan balasan ke musuh di hutan.

Di pelatihan berat ini, hanya 7 dari sekitar selusin peserta yang berhasil lulus. Setelah menyeberangi sungai, mereka melompat dari menara parasut setinggi 22 meter. Mereka pun menerima lencana Ranger Angkatan Darat.

Paris dipukau palungan Natal suku Amis

Di Paris, Prancis, pengunjung sebuah pameran dipukau palungan Natal hasil tangan pemahat kayu suku Amis asal Taiwan, Adag.

Pesona budaya khas Taiwan terpampang di Paris, dalam pameran “Palungan Natal dari Seluruh Dunia” yang digelar Tarekat Misi Asing Paris hingga 10 Januari.

Seorang pastor mengatakan Taiwan untuk pertama kalinya dipilih sebagai tema utama. Momentum Natal dan pameran ini menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya masyarakat adat Taiwan, sejalan dengan misi gereja yang selama ini juga melayani komunitas adat di sana.

Palungan karya Adag, selain menampilkan sosok bayi Yesus, Maria, dan Yusuf yang mengenakan busana masyarakat Pribumi Taiwan, juga menghadirkan hewan yang lebih lazim dalam budaya adat, seperti babi hutan dan kijang.

Seorang pengunjung mengatakan ini adalah pertama kalinya dia melihat palungan Natal dari Taiwan, dan dari karya ini dia merasakan Kristus tetap hadir di tengah umat manusia bahkan di negeri yang jauh.

(Oleh Jason Cahyadi dan Muhammad Irfan)

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.