Trump tidak khawatir Tiongkok gelar latihan tembak langsung di sekitar Taiwan

30/12/2025 19:30(Diperbaharui 30/12/2025 19:30)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Washington, 30 Des. (CNA) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Senin (29/12) bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping (習近平) tidak memberitahu dia tentang latihan militer Tiongkok yang sedang berlangsung di sekitar Taiwan, seraya menambahkan bahwa ia tidak khawatir tentang operasi tersebut.

Trump menanggapi pertanyaan wartawan tentang latihan tersebut dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kediaman presiden Mar-a-Lago di Florida.

"Dia [Xi] belum memberitahu saya apa pun tentang itu ... Dan saya tidak percaya dia akan melakukannya," kata Trump.

Presiden mengatakan ia "tidak khawatir" tentang meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan, seraya menambahkan bahwa Tiongkok telah "melakukan latihan angkatan laut selama 20 tahun di wilayah itu."

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok mengumumkan dimulainya latihan dua hari, dengan sandi "Misi Keadilan-2025," pada Senin pagi.

Pengumuman PLA tersebut menunjukkan bahwa pasukannya akan mengepung Taiwan dan pulau-pulau terluar di Selat Taiwan, tindakan yang dipandang Taiwan sebagai pelanggaran terhadap perairan dan wilayah udaranya.

Pandangan para cendekiawan

Sementara komando mengeluarkan pernyataan standar yang menyatakan bahwa latihan tersebut dimaksudkan sebagai peringatan keras terhadap "kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," beberapa analis percaya bahwa latihan itu merupakan respons terhadap penjualan senjata besar-besaran yang diumumkan Washington pada 17 Desember.

Kesepakatan senilai US$11,1 miliar (Rp186,2 triliun)-- salah satu yang terbesar yang pernah diterima Taiwan, menurut kementerian pertahanan Taiwan -- mencakup howitzer M109A7 buatan AS, sistem roket HIMARS, rudal antitank, dan drone.

Bonnie Glaser, direktur pelaksana Program Indo-Pasifik German Marshall Fund, mengatakan kepada CNA bahwa kesepakatan senjata AS adalah salah satu alasan diadakannya latihan tersebut.

Ia mengatakan bahwa komentar terbaru Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di parlemen Jepang bahwa serangan Tiongkok ke Taiwan akan menjadi situasi mengancam kelangsungan hidup bagi Jepang dan dapat memicu respons militer dari Tokyo juga menjadi faktor.

Tom Shattuck, manajer program senior di Perry World House, mengatakan bahwa ia percaya paket penjualan senjata kemungkinan menjadi alasan latihan militer Tiongkok.

Baik Glaser maupun Shattuck mencatat bahwa PLA perlu melakukan latihan sebagai persiapan untuk kemungkinan invasi ke Taiwan.

"Mengasah kemampuan PLA juga dianggap penting -- Xi Jinping telah menugaskan PLA untuk siap merebut Taiwan pada 2027," kata Glaser.

"Latihan sebagai bentuk hukuman masih menjadi bagian dari persamaan, tetapi kita juga telah memasuki fase baru di mana [Tiongkok] akan melakukan latihan rutin di sekitar Taiwan untuk terus mensimulasikan dan melatih kontinjensi militer," kata Shattuck.

Shattuck memprediksi bahwa Tiongkok akan mengadakan setidaknya tiga latihan besar di sekitar Taiwan pada 2026 dan secara bertahap meningkatkan jumlahnya setelah itu untuk menambah tekanan pada Taipei.

Namun, Glaser mencatat bahwa latihan tembak langsung kali ini hanya akan berlangsung satu hari, dibandingkan empat hari pada Agustus 2022, setelah kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan.

"Itu menunjukkan bahwa latihan ini bersifat performatif, bertujuan untuk menunjukkan kemarahan Tiongkok, tetapi tidak sampai mengganggu hubungan AS-Tiongkok yang sedang membaik."

(Oleh Chung Yu-chen, Sean Lin, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.