Taipei, 27 Des. (CNA) Pemerintah Taiwan sedang mempersiapkan pembukaan pusat perekrutan lintas negara pertamanya di Filipina, yang akan memungkinkan para pemberi kerja merekrut pekerja asing secara langsung tanpa menggunakan jasa agensi.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (26/12), Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) mengatakan pusat perekrutan di Filipina dijadwalkan akan dibuka pada kuartal pertama 2026 dan awalnya akan membantu sektor-sektor dengan kekurangan tenaga kerja parah, termasuk sektor perhotelan dan bisnis pelabuhan komersial.
Meskipun pusat tersebut belum dibuka, Menteri Ketenagakerjaan Hung Sun-han (洪申翰) mengatakan MOL sudah memiliki satuan tugas khusus yang siap menerima aplikasi pekerja dari pemberi kerja lokal mulai 1 Januari 2026.
Sebelum itu, Hung mengatakan, MOL akan bertemu dengan perwakilan dari berbagai sektor yang memenuhi syarat untuk merekrut pekerja asing guna memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan baru tersebut.
Hung mengindikasikan bahwa meskipun aplikasi dapat diajukan mulai 1 Januari, pekerja yang baru direkrut kemungkinan tidak akan tiba di Taiwan pada akhir kuartal pertama karena proses perekrutan harus melalui prosedur administratif tertentu.
Lydia Huang (黃齡玉), Direktur Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja MOL, Jumat mengatakan pusat tersebut akan beroperasi melalui skema antarpemerintah (G to G), sehingga membantu meringankan beban pekerja asing yang biasanya dibebani biaya agensi yang tinggi sebelum dan selama mereka tinggal di Taiwan.
Di bawah sistem baru ini, biaya tiket pesawat, pemeriksaan kesehatan, dan visa untuk pekerja migran pada prinsipnya akan dibayarkan pemberi kerja di Taiwan, bukan oleh pekerja, kata Huang.
Menurut MOL, kementerian berencana untuk membuka lebih banyak pusat perekrutan lintas negara di negara-negara asing lain yang menjadi sumber utama pekerja migran ke Taiwan, seperti Indonesia dan Thailand.
Hung juga menekankan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan merencanakan sesi pengarahan dengan pihak industri guna memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha perhotelan dan operator dermaga pelabuhan mengenai regulasi terkait.
Berdasarkan kebijakan tenaga kerja Yuan Eksekutif yang baru diumumkan pada pertengahan Oktober, untuk merekrut satu pekerja migran tambahan di luar kuota tetap yang dialokasikan untuk sebuah bisnis, pemberi kerja harus menaikkan gaji bulanan karyawan lokal sebesar NT$2.000 (Rp1,069 juta) dan menjaga jumlah perekrutan tersebut di bawah 10 persen dari total tenaga kerja mereka.
Pemerintah telah menyebut tantangan demografis, termasuk tingkat kelahiran yang rendah, populasi yang menua, dan kekurangan tenaga kerja terampil, sebagai faktor di balik upaya bisnis lokal untuk mencari lebih banyak pekerja luar negeri.
(Oleh Wu Hsin-yun, Shih Hsiu-chuan, Frances Huang, Agoeng Sunarto, dan Jason Cahyadi)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/IF