Kaohsiung, 22 Des. (CNA) Seorang mahasiswa laki-laki dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$50.000 (Rp26,5 juta) setelah ditahan dan diinterogasi karena membagikan ulang pesan daring tentang potensi serangan di Kaohsiung Main Station yang merujuk pada insiden penikaman massal di Taipei hari Jumat (19/12).
Pesan tersebut muncul di platform media sosial Threads setelah empat orang, termasuk tersangka bernama Chang Wen (張文) (27), tewas dalam serangan pisau dan granat asap secara acak pada Jumat malam di Taipei Main Station dan dekat Stasiun MRT Zhongshan, kata Kantor Kejaksaan Distrik Ciaotou hari Minggu.
Postingan daring itu mengklaim bahwa "Peristiwa yang lebih besar akan dilakukan di Kaohsiung Main Station pada 25 Desember" dan mengatakan "Tokoh utama Chang Wen adalah saudara saya."
Pihak berwenang kemudian menentukan bahwa alamat IP dari postingan tersebut diduga berada di Vietnam.
Pesan tersebut tersebar luas secara daring, termasuk oleh seorang mahasiswa pria bermarga Chen (陳), yang mendorong kejaksaan, kepolisian, dan penyidik untuk membuka penyelidikan di tengah kekhawatiran dapat memicu efek peniruan.
Penyidik melacak unggahan ulang Chen dan melakukan penggeledahan di kediamannya pada Sabtu sebelum membawanya untuk diinterogasi, kata kejaksaan.
Chen mengatakan kepada penyidik bahwa ia membagikan ulang pesan tersebut untuk "Mengingatkan orang agar tetap waspada," namun gagal secara jelas menandainya sebagai peringatan, yang menyebabkan kesalahpahaman dan kepanikan publik, menurut kejaksaan.
Kejaksaan mengatakan mereka tidak menerima penjelasan Chen dan memutuskan bahwa tindakannya merupakan ancaman terhadap keselamatan publik, dengan dugaan tindak pidana yang substansial.
Namun, mereka menyimpulkan tidak ada kebutuhan untuk penahanan dan memerintahkan pembebasannya dengan jaminan.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak memposting atau membagikan pesan yang mengancam keselamatan publik atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, memperingatkan bahwa perilaku seperti itu dapat menimbulkan ketakutan, mengganggu ketertiban sosial, dan membawa konsekuensi hukum.
Selesai/JC