Taipei, 20 Des. (CNA) Lembaga inklusif yang membina talenta di seluruh lapisan masyarakat telah mendorong Taiwan menjadi "salah satu pengalaman ekonomi paling luar biasa dalam sejarah dunia," kata peraih Nobel James Robinson pada Selasa (16/12).
"Pengalaman Taiwan sangat dramatis," kata Robinson, merujuk pada peningkatan signifikan PDB per kapita Taiwan selama sebuah kuliah di Taipei.
Menurut Dana Moneter Internasional, PDB per kapita Taiwan naik dari US$2.370 (Rp37,92 juta) pada tahun 1980 menjadi US$37.830 pada tahun 2025, meningkat hampir 1.500 persen.
Robinson mengatakan bahwa pertumbuhan jangka panjang di Taiwan bergantung pada sistem politik dan ekonomi yang menciptakan insentif dan peluang luas untuk inovasi, memungkinkan lingkungan meritokratis di mana semua "bakat terpendam dalam masyarakat dapat mencapai puncak."
Ciri khas institusi inklusif meliputi penegakan hukum yang kuat dan perlindungan hak kekayaan intelektual, kata Robinson, yang dianugerahi Hadiah Nobel Ilmu Ekonomi 2024 atas karyanya bersama Daron Acemoglu dan Simon Johnson.
Hal ini sangat kontras dengan "institusi ekstraktif," yang menurut Robinson memusatkan kekuasaan politik dan peluang ekonomi di tangan segelintir elit.
Meskipun sistem seperti itu dapat mencapai pertumbuhan awal, hal itu hanya bersifat "sementara," karena pada akhirnya elit akan memprioritaskan kontrol politik dan ekstraksi kekayaan daripada insentif luas yang dibutuhkan untuk inovasi berkelanjutan, ujarnya.
Menanggapi pertumbuhan berkelanjutan Tiongkok meskipun memiliki institusi politik yang ekstraktif, profesor dari University of Chicago tersebut menyarankan bahwa hal ini bergantung pada kombinasi sementara dan tidak stabil antara institusi ekonomi inklusif dan institusi politik ekstraktif.
Ia memperingatkan bahwa struktur ini pada dasarnya tidak kompatibel dengan ekonomi maju dan inovatif, karena kontrol politik pada akhirnya akan merusak inovasi, dengan mengutip hilangnya pengusaha terkenal seperti Jack Ma (馬雲).
"Saya hanya berpikir Anda tidak bisa memiliki ekonomi modern, inklusif, dan inovatif ketika Jack Ma mengkritik pemerintah lalu menghilang. Itu tidak mungkin terjadi."
Selesai/ML