Taipei, 20 Des. (CNA) Kepolisian hari Sabtu (20/12) mengatakan mereka telah menyita sebuah laptop dan ponsel milik tersangka dalam serangan penusukan acak pada Jumat di Taipei, yang menyebabkan tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Laptop dan ponsel tersebut, yang tampaknya sudah tua dan tidak digunakan, ditemukan saat penggeledahan di rumah keluarga tersangka di Distrik Yangmei, Taoyuan, pada Sabtu pagi, kata kepolisian.
Tersangka, Chang Wen (張文) (27), melemparkan granat asap di Taipei Main Station pada Jumat, menikam satu orang yang kemudian meninggal, lalu melanjutkan aksi penusukannya di Stasiun Zhongshan di dekatnya, di mana ia kemudian diduga jatuh hingga tewas dari lantai enam pusat perbelanjaan, menurut kepolisian.
Chang, mantan satpam yang menganggur, menyewa tempat tinggal di Distrik Zhongzheng, Taipei, pada Januari, sementara juga menyewa kamar hotel di Jalan Nanjing Barat pada Rabu, dua hari sebelum melakukan serangan di jalan yang sama, menurut kepolisian.
Di tempat tinggal Chang di Distrik Zhongzheng, penyidik menemukan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat bom molotov, kata pihak berwenang.
Penggeledahan di rumah keluarganya di sebuah kompleks perumahan berpagar di Taoyuan dilakukan setelah kepolisian menempatkan penjagaan di area tersebut dan membawa orang tua Chang ke Taipei untuk diinterogasi, kata pihak berwenang.
Ketika orang tua Chang meninggalkan Kantor Polisi I Zhongshan setelah diinterogasi, mereka menolak berbicara kepada media. Mereka dikawal kembali ke tempat tinggal mereka sekitar pukul 1 dini hari Sabtu, dan polisi kemudian menggeledah rumah tersebut setelah mendapatkan surat perintah, menurut pihak berwenang.
Setelah penggeledahan, kepolisian mengatakan kepada wartawan bahwa Chang sudah lama tidak tinggal di rumah keluarganya, dan penyidik hanya berhasil menemukan beberapa barang yang relevan, termasuk laptop dan ponsel lama. Chang juga sudah lama tidak berkomunikasi dengan orang tuanya, tambah pihak berwenang.
Sementara itu, polisi di Kaohsiung sedang berusaha melacak ancaman peniru yang dibuat di media sosial pada Jumat setelah serangan.
Dalam sebuah unggahan anonim di platform media sosial Threads, pengguna tersebut mengatakan tersangka adalah "saudara" dan bahwa mereka berasal dari organisasi yang sama, menurut kantor polisi Kaohsiung dari Biro Kepolisian Kereta Api.
Pengguna tersebut mengancam akan melanjutkan apa yang "gagal diselesaikan" tersangka di Taipei, memperingatkan bahwa Kaohsiung Main Station akan menjadi target berikutnya, kata biro tersebut dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Unggahan itu diakhiri dengan deklarasi bahwa kelompok tersebut akan "Membentuk kembali masyarakat yang disfungsional," kata polisi.
Ancaman tersebut sedang diselidiki, dan Korps Investigasi Kriminal Kaohsiung sedang berupaya melacak sumber unggahan tersebut, kata biro itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) mengatakan pihak berwenang akan mempercepat upaya untuk mengidentifikasi pelaku di balik ancaman itu, dan ia memperingatkan tindakan seperti itu tidak akan ditoleransi.
Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai (陳其邁) mengatakan pemerintah kota akan meningkatkan keamanan di stasiun kereta api, MRT, dan kereta cepatnya.
Pihak berwenang Kaohsiung bekerja sama erat dengan Direktorat Jenderal Kepolisian Nasional dan unit keamanan nasional terkait lainnya, seiring penyelidikan yang terus berlangsung, tambah Chen.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami pikiran untuk bunuh diri di Taiwan, mohon hubungi saluran siaga 1925, 1995, atau 1980 untuk mendapatkan dukungan.
(Oleh Yeh Chen, Lee Chieh-yu, Hung Hsueh-kuan, Lin Chiao-lien, Lai Yu-chen, Ko Lin, dan Jason Cahyadi)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/