Taichung, 10 Des. (CNA) Minggu (7/12) gema musik Indonesia berkumandang di sekitaran stasiun Taichung. Ada sekitar ribuan pengunjung yang memadati tempat tersebut untuk menyaksikan beragam tarian tradisional Indonesia dan juga pagelaran Reog Singo Barong Ponorogo, ungkap Rafif Jamil, ketua Himpunan Mahasiswa Universitas Terbuka Taiwan (Himmas UTT) sekaligus ketua panitia kepada CNA.
Tepat pukul 10 pagi, acara dibuka dengan tarian Buto Gedruk yang dibawakan oleh Lorena. Kemudian disusul dengan lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Beberapa tarian tradisional juga ditampilkan seperti Tari Wayang Gatot Kaca, Tari Gemu Famire, Tari Sigeh Pengunten, Tari Piring, Tari Manuk Dadali, Tari Dadak Merak, Pameran Batik dan peragaan busana, serta pagelaran Reog Singo Barong Taiwan. Selain itu juga ada beberapa bazar yang menawarkan jajanan Indonesia, tutur Rafif.
Panitia juga mengadakan acara potong tumpeng di atas panggung yang disaksikan oleh Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI Taipei), Ketua Himmas UTT, perwakilan kepolisian Taichung, Direktur UTT layanan Luar Negeri, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Taiwan, menurut keterangan ketua panitia.
Selain itu juga ada beberapa bazar yang menawarkan jajanan Indonesia. Acara tersebut bertemakan Nusantara Berkarya : "The Living Soul of Indonesia", tutur Rafif.
Setelah penampilan Tari Piring, pada siang hari pukul 12.30, acara dilanjutkan dengan peragaan busana baju adat tradisional. Salah satu model peragaan busana, Welas Arianti atau yang akrab disapa Arin, mengatakan pada CNA bahwa kegiatan kali ini sangat seru sekali karena acara diadakan di luar ruangan, dan banyak sekali penontonnya.
“Saya senang sekali bisa menjadi peserta di acara pagelaran busana ini. Saya memakai baju adat Minang. Saya berharap agar teman-teman pekerja migran Indonesia (PMI) yang lain juga bisa mengikuti kegiatan yang positif seperti ini untuk mengisi liburan," ujar Arin yang telah bekerja enam tahun sebagai perawat migran penjaga lansia di Taichung.
Kegiatan dilanjutkan dengan lagu-lagu dangdut campur sari yang dibawakan solo oleh Eny Moresta. Setelah itu, acara ditutup dengan penampilan spesial dari Reog Singo Barong Ponorogo pada pukul 2 siang hingga 5 sore.
Indonesia Tempo Doeloe merupakan acara tahunan yang di selenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa UT di Taiwan dengan tujuan untuk melestarikan budaya Indonesia dan juga mengenalkan begitu banyaknya budaya yang ada di Indonesia kepada warga Taiwan serta mengobati rasa rindu teman-teman PMI yang mungkin sudah lama tidak melihat kebudayaan Indonesia secara langsung.
Acara Indonesia Tempo Doeloe tahun ini merupakan yang ke-5 diadakan. Sebelumnya diadakan di Taipei saja, kali ini diadakan di Taichung, ujar Rafif.
Selesai/IF