Kejaksaan Taiwan tuntut hukuman penjara 1,5 tahun untuk pelaku pelecehan asal Jepang

08/12/2025 17:39(Diperbaharui 08/12/2025 17:39)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kantor Kejaksaan Distrik Shilin. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Kantor Kejaksaan Distrik Shilin. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 8 Des. (CNA) Kejaksaan pada Senin (8/12) menuntut hukuman penjara minimal satu tahun enam bulan terhadap seorang pria Jepang yang memiliki beberapa kasus pemotretan bawah rok tanpa izin di Taipei, setelah dia diduga merekam wanita di ibu kota bulan lalu.

Tersangka, Takanori Sasaki (33) ditangkap pada 6 November di dekat Pintu Keluar 3 Stasiun MRT Zhongshan setelah saksi melihatnya membawa ponsel tersembunyi di dalam tas di bawah rok seorang wanita, kata Kejaksaan Distrik Shilin. Wanita tersebut segera menghubungi polisi, dan pengadilan kemudian memerintahkan penahanannya.

Kejaksaan Shilin mengatakan mereka menuntut hukuman 18 bulan untuk mencegah pelaku mengulangi perbuatannya, dengan mencatat bahwa Sasaki "tidak menunjukkan penyesalan" meskipun telah dua kali melakukan kejadian serupa tahun ini -- satu pada bulan Juni dan satu lagi pada bulan Agustus.

Di bawah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Taiwan, ia didakwa secara ilegal merekam gambar seksual.

Pelanggaran pertama Sasaki yang diketahui terjadi pada bulan Juni, ketika ia diduga menggunakan GoPro untuk diam-diam merekam di bawah rok seorang wanita saat menaiki eskalator di Pintu Keluar R2 Zhongshan Underground Mall di pusat kota Taipei. Ia ditangkap dan ditahan selama penyelidikan.

Pada 21 Juli, Pengadilan Distrik Shilin menjatuhkan hukuman penjara empat bulan, yang dapat diganti dengan denda. Ia dibebaskan keesokan harinya, tetapi dilarang meninggalkan Taiwan karena ia mengajukan banding atas putusan tersebut. Namun, bandingnya ditolak pada 27 November, yang berarti kasus tersebut telah berkekuatan hukum tetap.

Meskipun ada larangan bepergian, Sasaki kembali diduga melakukan upskirting pada bulan Agustus, kali ini di kawasan Ximending. Saksi mata kembali melaporkan perilakunya kepada polisi, dan ia ditangkap di tempat kejadian.

Kantor Kejaksaan Distrik Taipei menuntutnya pada bulan November, dan kasus tersebut kini sedang diproses di Pengadilan Distrik Taipei.

Sasaki bekerja di departemen pertanian, kehutanan, dan perikanan Pemerintah Prefektur Iwate di Jepang pada saat insiden pertama terjadi. Pemerintah prefektur kemudian secara terbuka meminta maaf atas perilakunya.

Pengadilan Distrik Shilin akan meninjau tuntutan terbaru dan permintaan kejaksaan untuk menjatuhkan hukuman penjara minimal satu tahun enam bulan.

(Oleh Liu Shih-yi, Ko Lin, dan Jennifer Aurelia)  

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.