Taipei, 12 Nov. (CNA) Seorang pria yang menempatkan seekor buaya hidup di pintu masuk utama Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) bulan lalu untuk memprotes usulan larangan hewan peliharaan eksotik telah didenda NT$10.000 (Rp5,4 juta), menurut Pengadilan Distrik Taipei.
Aksi tersebut, yang dilakukan seorang peternak buaya bermarga Ruan (阮), terjadi setelah Kementerian Pertanian pada 8 Oktober mengusulkan pelarangan pembelian dan pemeliharaan pribadi rakun, buaya air asin, ular berbisa, dan kobra.
Aturan tersebut masih dalam masa pemberitahuan publik dan tidak memerlukan persetujuan Parlemen.
Sekitar pukul 5 pagi pada 17 Oktober, Ruan (52) mengendarai truk derek kecil dengan seekor buaya hampir sepanjang 3 meter di bak truk ke Parlemen, dan menggunakan derek serta palet bambu untuk menempatkannya di depan gerbangnya yang sedang tertutup, menurut laporan media lokal.
Ruan dengan cepat ditangkap polisi dan dirujuk ke Pengadilan Distrik Taipei atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pemeliharaan Ketertiban Sosial.
Dalam keputusan ringkas yang dikeluarkan hari Rabu (12/11), pengadilan menyatakan Ruan telah melanggar Pasal 70 undang-undang tersebut dengan membiarkan hewan berbahaya berkeliaran di tempat umum di hadapan orang lain.
Pengadilan mendendanya NT$10.000 -- kurang dari maksimum NT$12.000 atau tiga hari penjara -- dan memerintahkan penyitaan buayanya.
Insiden ini bukan pelanggaran pertama Ruan dalam kasus serupa. Pada 2018, ia ditangkap dan didenda NT$3.000 setelah membawa seekor buaya ke protes di Parlemen, menurut pengadilan.
Putusan ini dapat diajukan banding.
Selesai/ja