MOA: Wabah demam babi Afrika tidak menular ke manusia

25/10/2025 16:53(Diperbaharui 25/10/2025 17:04)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 25 Okt. (CNA) Kementerian Pertanian (MOA) Taiwan pada Jumat (24/10) menegaskan bahwa demam babi Afrika (ASF) bukan penyakit zoonosis atau yang dapat menular dari hewan ke manusia, sehingga wabah tersebut tidak menimbulkan masalah keamanan pangan.

Setelah seekor babi di sebuah peternakan di Distrik Wuqi, Taichung dinyatakan positif mengandung asam nukleat virus ASF, MOA pada Rabu menyampaikan proses konfirmasi isolasi virus masih berlangsung, namun seluruh transportasi dan pemotongan babi di Taiwan dihentikan lima hari sementara semua praktik pemberian pakan sisa makanan kepada ternak tersebut.

Pusat Tanggap Darurat Nasional ASF yang dipimpin Tu Wen-jane (杜文珍) menyatakan hingga kini belum ditemukan kasus abnormal lain, baik melalui pabrik pengolahan, laporan masyarakat, patroli, maupun hasil penilaian situasi wabah, kata MOA dalam sebuah rilis pers.

Tu menekankan kembali bahwa demam babi Afrika tidak menular ke manusia, sehingga tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan publik maupun keamanan pangan.

Ia menjelaskan, daging babi Taiwan yang dijual di pasaran telah melewati berbagai lapisan pemeriksaan, termasuk sertifikat kesehatan dari dokter hewan, serta pemeriksaan sebelum dan sesudah penyembelihan. Jika ditemukan hewan yang tidak sehat, dagingnya langsung dimusnahkan dan tidak dijual, ujarnya.

Tu menambahkan bahwa ASF hanya menular di antara babi, bukan pada manusia, sehingga kebijakan larangan pengiriman dan pemotongan babi, serta larangan pemberian limbah dapur sebagai pakan, dilakukan demi menjaga keamanan ternak. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap mendukung produk babi lokal Taiwan.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Shen Chih-hsiu (沈志修), menjelaskan bahwa mulai Kamis, pembuangan limbah dapur ke peternakan babi telah dilarang total. Semua limbah dapur harus dikirim ke lokasi yang telah ditunjuk oleh dinas lingkungan, ujarnya.

Terkait pengelolaan limbah dapur, Shen menyebutkan prioritas pemrosesan adalah dengan menjadikannya kompos, sumber energi, atau menggunakan teknologi larva lalat tentara hitam. Jika tidak memungkinkan, limbah dapat dibakar atau dikubur sesuai prosedur standar, tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa tim kebersihan tetap akan mengumpulkan limbah dapur dari restoran, sekolah, dan rumah tangga seperti biasa.

Berdasarkan hukum, seluruh 435 peternakan babi akan diawasi ketat agar tidak menerima limbah dapur, dengan pelanggar akan didenda hingga NT$1 juta (Rp538,955 juta), sementara penggunaan sisa makanan sebagai pakan dapat dikenai denda mencapai NT$3 juta, kata Shen.

(Oleh Chang Hsiung-feng dan Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.