Pejabat Taiwan desak AS untuk bantu jaringan pertahanan 'T-Dome'

21/10/2025 18:46(Diperbaharui 21/10/2025 18:46)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Chung Shu-ming, wakil menteri persenjataan di Kementerian Pertahanan Nasional. (Sumber Foto : CNA, 21 Oktober 2025)
Chung Shu-ming, wakil menteri persenjataan di Kementerian Pertahanan Nasional. (Sumber Foto : CNA, 21 Oktober 2025)

Ellicott City, 21 Okt. (CNA) Seorang pejabat pertahanan Taiwan pada Senin (20/10) meminta Amerika Serikat untuk membantu upaya Taiwan dalam mengintegrasikan sistem pertahanan dan informasinya di bawah inisiatif baru "T-Dome".

"(T-Dome) adalah proyek berskala besar" yang bertujuan membangun jaringan perlindungan komprehensif untuk infrastruktur militer dan kritis, kata Chung Shu-ming (鍾樹明), wakil menteri persenjataan di Kementerian Pertahanan Nasional (MND).

Pertama kali diumumkan oleh Presiden Lai Ching-te (賴清德) dalam pidato Hari Nasional bulan ini, proyek "T-Dome" membayangkan jaringan pertahanan berlapis dan sangat responsif yang mampu mencegat rudal dan roket Tiongkok.

Saat ini, MND sedang mempelajari cara mengintegrasikan sistem pertahanan udara, komunikasi, dan manajemen informasi yang sudah ada di Taiwan, menurut Chung.

Taiwan berharap AS akan membantu upaya tersebut untuk meningkatkan koordinasi pertahanan secara keseluruhan, katanya kepada wartawan di sela-sela Konferensi Industri Pertahanan AS-Taiwan ke-24 di Maryland hari Senin.

Sementara itu, AS telah menunjukkan itikad baik dalam mengatasi keterlambatan pengiriman senjata ke Taiwan, yang "secara bertahap sedang diselesaikan," kata Chung dalam pidato utamanya di konferensi tersebut.

Taiwan telah memberikan daftar item yang tertunda kepada AS untuk ditindaklanjuti, dan tim khusus dari Amerika kini menangani masalah tersebut, ujarnya.

Taiwan terus meningkatkan anggaran pertahanannya -- yang saat ini melebihi 3 persen dari PDB -- untuk memperkuat kemampuan perang asimetris dan meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi ancaman Tiongkok, kata Chung.

Ia juga mengatakan penting untuk meningkatkan kerja sama antara industri pertahanan Taiwan dan AS serta bersama-sama mengembangkan "rantai pasok non-merah" untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok dalam manufaktur terkait pertahanan.

Taiwan sedang memperluas kapasitas produksi dalam negeri untuk senjata tanpa awak dan cerdas serta mengundang perusahaan Amerika untuk berpartisipasi dalam transfer teknologi, produksi bersama, dan proyek pemeliharaan, kata Chung.

"Kami sangat yakin bahwa produksi di dalam pulau bukan hanya keharusan strategis tetapi juga peluang untuk kemajuan industri," ujarnya.

Anggota parlemen Partai Progresif Demokratik Wang Ting-yu (王定宇) juga berbicara dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa pemerintah Taiwan berencana mengajukan anggaran pertahanan khusus baru selama tujuh tahun sebesar NT$1,3 triliun (Rp703,6 triliun) pada awal November.

Anggaran tersebut akan berfokus pada empat prioritas -- inisiatif T-Dome, kemampuan perang asimetris, perluasan cadangan strategis, dan peningkatan swasembada dalam produksi senjata dalam negeri, kata Wang.

Sekitar 200 peserta menghadiri konferensi tahunan industri pertahanan bilateral tahun ini, yang mengumpulkan pejabat, perwakilan industri pertahanan, dan pakar-pakar lembaga pemikir dari Taiwan dan AS serta diselenggarakan oleh Dewan Bisnis AS-Taiwan.

(Oleh Elaine Hou, Lee Hsin-Yin, dan Jennifer Aurelia) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.