Taipei, 23 Okt. (CNA) Kreator konten asal Indonesia Gian Anderson Lukmana telah meraih penghargaan di Mandarin Journalism Award for Overseas Media 2025 atas karya video pendeknya yang berjudul "我心中的YES!TAIWAN", dengan upacara penghargaan digelar pada Rabu (22/10).
Video pendek Gian menjadi satu di antara delapan karya pemenang dalam kategori-kategori berbeda dari total 240 pengajuan ke ajang yang telah memasuki edisi kelimanya ini, menurut Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri (OCAC) selaku penyelenggara.
Kepala OCAC Hsu Chia-ching (徐佳青), yang menyerahkan sertifikat penghargaan dalam upacara Rabu, mengucapkan terima kasih atas partisipasi para peserta, dan berharap penghargaan ini dapat menjadi dorongan bagi media berbahasa Mandarin yang ia sebut telah lama berjuang di luar negeri.
Republik Tiongkok (Taiwan) adalah negara yang bebas dan demokratis, dengan kebebasan pers, berpendapat, dan penerbitan yang tinggi, kata Hsiao, hal yang ia sebut jarang ditemui di dunia berbahasa Mandarin. Hal ini semakin menonjolkan arti penting penghargaan tersebut, tambahnya.
Pada Rabu, turut hadir wakil-wakil ketua OCAC Lee Yen-hui (李姸慧) dan Chang Liang-ming (張良民) serta para juri, Presiden the Central News Agency (CNA) Anne Hu Wan-ling (胡婉玲) dan wakilnya Chen Cheng-chieh (陳正杰).
Gian, yang menjadi peraih Penghargaan Khusus Video Pendek Yes! Taiwan, mengatakan kepada CNA ia awalnya tidak sengaja melihat unggahan OCAC tentang ajang ini. "Sekali melihat, saya langsung tertarik untuk berpartisipasi, karena saya juga hobi membuat video," ujarnya.
Bercerita tentang karyanya, Gian mengatakan ia memulai dengan bertanya kepada diri sendiri: "Ada pertanyaan apa saja yang bisa saya jawab dengan 'Yes! Taiwan'? Kemudian saya terpikir lima pertanyaan yang ada di dalam video tersebut."
"Saya ingin mencurahkan isi hati saya," kata Gian. "Selama empat tahun hidup di Taiwan, hari-hari saya dipenuhi kenangan yang indah dan menyenangkan. Saya juga punya banyak saudara dan teman yang tinggal di Taiwan. Bagi saya Taiwan bukanlah sekedar tempat saya kuliah, melainkan sudah menjadi rumah kedua saya."
"Sungguh kehormatan yang luar biasa bagi saya untuk bisa mendapatkan penghargaan ini. Terima kasih banyak kepada OCAC telah mengadakan lomba ini, dan memberikan saya kesempatan untuk 'pulang' ke Taiwan," ucapnya, yang kini mengajar bahasa Mandarin di Indonesia sembari terus membuat konten.
Gian pun mengatakan harapannya agar lomba ini bisa terus diadakan, sehingga memotivasi lebih banyak kreator konten untuk terus mempromosikan Taiwan melalui berbagai macam platform.
Dari prestasi ini, Gian mendapatkan hadiah NT$30.000 (Rp16,2 juta). Selain dirinya, pemenang-pemenang lainnya, yang berasal dari berbagai negara, meraih penghargaan di kategori media cetak atau daring, radio, televisi atau video, serta laporan berita buletin elektronik diaspora Tionghoa.
(Oleh Yang Yao-ju dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF