Manila/Taipei, 1 Okt. (CNA) Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan pada Rabu (1/10) menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Filipina dan menawarkan bantuan setelah gempa bumi berkekuatan 6,9 SR mengguncang Filipina tengah pada Selasa malam hingga menelan korban jiwa.
MOFA mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan adanya warga Taiwan yang terluka, tewas, atau terjebak setelah gempa yang terjadi di lepas pantai Kota Bogo di Provinsi Cebu, yang terletak di wilayah Visayas tengah.
Dalam sebuah pernyataan pers, MOFA mengatakan pihaknya memantau dengan cermat upaya penyelamatan dan bantuan pascabencana, dan telah memberitahu Manila bahwa Taiwan siap memberikan bantuan kemanusiaan jika diperlukan.
Kementerian juga mengimbau warga negara Taiwan di Filipina untuk menghubungi Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Manila jika terjadi keadaan darurat dengan menelepon saluran darurat 24 jam di +63 917-819-4597/0917-819-4597.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pariwisata Taiwan mengatakan tidak ada rombongan wisatawan Taiwan yang melaporkan terdampak gempa di Cebu, destinasi wisata populer di negara Asia Tenggara tersebut.
Direktorat Jenderal Pemadam Kebakaran Nasional (NFA) Taiwan dalam sebuah pernyataan pers menyatakan bahwa begitu menerima informasi, pihaknya telah segera mengaktifkan mekanisme tanggap darurat bantuan kemanusiaan internasional.
Tim pencarian dan penyelamatan khusus dari New Taipei dan Kabupaten Taitung -- yang mendapat giliran tugas -- telah diinstruksikan melakukan siaga penuh, di mana mereka siap diberangkatkan segera setelah pemerintah Filipina secara resmi mengajukan permintaan bantuan internasional, kata NFA.
Ditjen tersebut mengatakan mereka menilai kondisi bencana ini serius karena telah mengakibatkan banyak bangunan runtuh dan korban jiwa.
Di sisi lain, Ketua Taiwan Association In Cebu, Chiu Yu-wen (邱裕文) mengatakan kepada CNA bahwa belum ada laporan warga Taiwan yang terdampak.
Warga Taiwan yang tinggal di Filipina tengah sebagian besar terkonsentrasi di kawasan metropolitan Cebu, sekitar 100 kilometer dari episentrum, sehingga dampaknya tidak terlalu besar, ujarnya.
Menurut Chiu, meskipun Bogo mengalami kerusakan parah, kondisi keseluruhan kawasan Kota Cebu masih baik, hanya beberapa bangunan tua yang mengalami keretakan dinding atau jatuhnya batu bata dan genteng.
Di Kota Cebu, pusat komersial dan pariwisata utama di Filipina tengah, diperkirakan terdapat sekitar 1.000 warga Taiwan yang menetap, sebagian besar berbisnis atau menempuh pendidikan di sekolah bahasa.
Sementara itu, sebuah pabrik tiang listrik Taiwan di Kota Consolacion, Provinsi Cebu, dalam kondisi aman, baik personel maupun peralatannya, kata pimpinannya kepada CNA. Pemeriksaan pada Rabu pagi memastikan tidak ada kerusakan, dan produksi berjalan normal, ujarnya.
Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Manila melalui bagian urusan warga negara juga telah berkomunikasi dengan pebisnis dan komunitas Taiwan di Cebu. Saat ini, kawasan kota, sekolah, dan komunitas Taiwan di sana dalam kondisi aman, menurut kantor tersebut.
Wakil Direktur Eksekutif Dewan Nasional Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Filipina Bernardo Rafaelito Alejandro, memastikan dalam sebuah program radio Rabu siang bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 69 orang, setengahnya berada di Bogo, sebagian besar karena tertimpa reruntuhan bangunan.
(Oleh Joseph Yeh, Jennifer Aurelia, Huang Li-yun, Agoeng Sunarto, dan Lin Hsing-chien)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/JC