Taoyuan, 1 Ok. (CNA) Wakil Perdana Menteri Cheng Li-chiun (鄭麗君), Rabu (1/10) mengatakan Taiwan tidak akan menyetujui gagasan Washington tentang pembagian "50-50" dalam produksi semikonduktor, yang dilaporkan diusulkan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick.
Berbicara kepada wartawan di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan, Cheng, yang baru saja kembali dari putaran terakhir negosiasi perdagangan dengan AS, mengatakan bahwa renacana tersebut tidak dibahas.
Lutnick, dalam sebuah wawancara dengan NewsNation yang dirilis Minggu, mengatakan, "Pembicaraan yang kami lakukan dengan Taiwan [adalah] bahwa sangat penting bagi kalian untuk membiarkan kami [AS] memproduksi 50 persen."
"Gagasan yang saya ajukan kepada mereka [Taiwan] adalah mari kita capai 50-50. Kami memproduksi setengah, kalian memproduksi setengah," tambah Lutnick.
Namun, menurut Cheng, pembicaraan justru berfokus pada penurunan tarif, mendapatkan pengecualian dari penumpukan tarif, dan mengurangi bea atas ekspor Taiwan ke AS di bawah Bagian 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan.
AS meluncurkan penyelidikan Bagian 232 pada April terkait kemungkinan tarif atas impor semikonduktor dan produk teknologi lainnya, yang hingga kini masih berlangsung.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu, Yuan Eksekutif (Kabinet) juga mengatakan bahwa syarat tersebut "Bertentangan dengan kerja sama rantai pasok Taiwan-AS," dan menegaskan kembali penolakan Taiwan terhadap ketentuan tersebut.
Gagasan ini dikecam kedua partai oposisi, Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP). Legislator KMT Hsu Yu-chen (許宇甄) hari Senin mengatakan usulan tersebut bukanlah perjanjian dagang melainkan tindakan eksploitasi dan penjarahan.
"Tidak ada yang bisa menjual Taiwan atau TSMC, dan tidak ada yang bisa melemahkan perisai silikon Taiwan," kata Ketua KMT Eric Chu (朱立倫) pada Rabu.
Sementara itu, Ketua TPP Huang Kuo-chang (黃國昌) menyebut usulan tersebut sebagai upaya untuk "Mengosongkan fondasi sektor teknologi Taiwan."
Selesai/ML