Taipei, 26 Sep. (CNA) Pemberi kerja atau majikan salah satu proyek konstruksi di Taichung memuji Pekerja Migran Indonesia (PMI) dihadapan Arif Sulistiyo, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei saat berkunjung ke tempat kerjanya karena pekerja tersebut fasih berbahasa Mandarin, tulis keterangan rilis pers KDEI.
Pada Jumat (18/9) Arif Sulistiyo, didampingi Analis Bidang Tenaga Kerja, Kadir dan Mira Caliandra, mengunjungi lokasi konstruksi di Taichung. Arif Sulistiyo berdialog dengan tiga perwakilan PMI dan tidak dapat masuk ke lokasi konstruksi karena hujan deras mendadak mengguyur Taichung. Namun pihak KDEI Taipei sempat berbincang-bincang dengan majikan dan PMI tersebut, tulis keterangan KDEI.
Salah satu PMI sudah mempunyai keahlian profesional dalam pekerjaan instalasi listrik dan saluran air, sedangkan dua lainnya masih dalam kategori umum. Perwakilan pemberi kerja, agensi, dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) juga hadir menemui rombongan KDEI.
Pemberi kerja atau majikan menyampaikan bahwa ia sangat mengapresiasi Pekerja Migran Indonesia karena bertanggung jawab, mempunyai dedikasi dan keahlian yang tinggi. Apalagi salah satu PMI yang bekerja dengannya bagus dalam kemampuan Bahasa Mandarinnya. Pemberi kerja tersebut menyampaikan bahwa pihaknya mempekerjakan 80 PMI yang terbagi menjadi tiga lokasi proyek konstruksi, menurut keterangan tersebut.
“Hampir 3 tahun kerja di sini, setelah dipotong mes, listrik, dan air, penghasilan bersih sekitar NT$46.000 (Rp25 juta) gajinya,” ungkap salah satu PMI yang mendapatkan pelatihan peningkatan skill oleh pemberi kerja karena ketekunannya.
Perwakilan agensi menyampaikan bahwa kemampuan bahasa para PMI tersebut memudahkan kerja tim, mencegah konflik dengan atasan, dan mengurangi risiko kecelakaan kerja, tulis pernyataan KDEI.
“Bisa bahasa itu penting banget, karena kita kerja juga sama orang Taiwan. Dulu dilatih bahasa di P3MI selama berbulan-bulan, Alhamdulillah terasa hasilnya,” imbuh salah seorang PMI lain yang telah bekerja lebih dari 2 tahun.
Arif Sulistiyo mengapresiasi persiapan skill dan mental PMI yang telah dilakukan P3MI sebelum PMI berangkat serta mengapresiasi juga pemberi kerja dan agensi yang memberikan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para PMI dan memperhatikan kesejahteraan mereka. Bahkan, setiap ada PMI yang ulang tahun turut dirayakan sebagai bentuk perhatian kepada pekerja termasuk juga dalam momen penting di Taiwan misalnya dalam perayaan Festival Kue Bulan, tulis keterangan tersebut.
“Kerjanya sudah enak, jadi tetap patuhi K3 dan jangan malas pakai alat pengaman sesuai aturan untuk menghindari kecelakaan kerja. Jangan juga mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk. KDEI banyak terima pengaduan PMI celaka atau didenda karena hal itu,” pesan Arif.
Saat ditemui CNA di kantor KDEI, Arif juga menyinggung tentang keberhasilan P3MI tersebut dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran Bahasa Mandarin bagi PMI di konstruksi tersebut.
“PMI bilang kepada kami kalau hubungan antara P3MI dan pekerjanya itu seperti hubungan kekeluargaan. Mereka akrab sekali. Bahkan PMI berkata pada kami jika P3MI tempatnya benar-benar melatih Bahasa Mandarin dan disuruh persiapan pelatihan kekuatan selama berbulan-bulan sebelum berangkat bekerja di Taiwan. Hasilnya, mereka (PMI) benar-benar diterapkan saat di Taiwan. Mereka mendapat manfaatnya setelah di Taiwan,” ungkap Arif.