Taipei, 8 Agu. (CNA) Seiring Taiwan menjadi masyarakat super tua, pemerintah akan memperkuat tiga pilar utama kesehatan dengan harapan menjadikan negara ini sebagai model global bagi negara-negara dengan masyarakat lansia, kata Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Jumat (8/8).
Berbicara pada pembukaan Healthy Ageing Tech Show di Taipei, Lai mengatakan sektor perawatan lansia di Taiwan diperkirakan akan mencapai nilai NT$3,6 triliun (Rp 1,9 kuadriliun) tahun ini, yang kemungkinan akan mewakili lebih dari satu per tujuh produk domestik bruto (PDB).
Lai mengatakan bahwa saat ini semakin penting untuk menerapkan langkah-langkah guna mengatasi masalah kesehatan lansia mengingat Taiwan saat ini memiliki sekitar 4,57 juta orang berusia 65 tahun ke atas, yang mencakup sekitar 19,6 persen dari populasi.
Itu berarti angka tersebut akan mencapai 20 persen pada akhir tahun ini, ambang batas masyarakat super tua.
Mengutip perlunya memperkuat tiga pilar utama kesehatan, Lai mengatakan langkah pertama adalah meningkatkan kualitas medis dan layanan kesehatan di Taiwan.
Sejak menjabat tahun lalu, Lai mengatakan pemerintahannya tidak hanya mendorong reformasi Asuransi Kesehatan Nasional (NHI), tetapi juga meningkatkan pendanaan program NHI dengan target memperbaiki kondisi kerja tenaga medis.
Ia menyoroti alokasi NT$6,8 miliar dalam anggaran 2025 untuk memperluas kriteria kelayakan dan tes baru untuk program skrining kanker nasional Taiwan, serta pembentukan dana obat kanker sebesar NT$10 miliar untuk membantu mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi pasien kanker.
Pilar kedua berkaitan dengan rencana pemerintah untuk memperkenalkan "Perawatan Jangka Panjang 3.0" pada 2026.
Dengan membangun kapasitas institusi dan menggunakan layanan kesehatan cerdas dan preventif, rencana ini bertujuan untuk mengintegrasikan perawatan medis dan perawatan jangka panjang guna mewujudkan visi penuaan sehat, pengasuhan lansia berbasis komunitas, dan perawatan akhir hayat yang bermartabat, kata Lai.
Pilar ketiga berfokus pada penyediaan layanan dukungan komprehensif bagi lansia, khususnya dalam hal makanan, pakaian, tempat tinggal, transportasi, pendidikan, dan rekreasi, ujarnya.
Lai berharap semua pihak yang terlibat di bidang ini dapat bekerja sama untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi lansia, menciptakan lebih banyak peluang bisnis di industri perawatan lansia, dan menjadikan Taiwan sebagai model global bagi masyarakat yang menua.
Healthy Ageing Tech Show diadakan di Taipei World Trade Center Exhibition Hall 1 hingga Minggu.
Pada Oktober 2024, Dewan Pengembangan Nasional merilis laporan dua tahunan yang mencatat bahwa Taiwan berada di jalur untuk menjadi "masyarakat super tua" pada 2025 seperti yang diproyeksikan.
Menurut definisi Organisasi Kesehatan Dunia, suatu masyarakat dianggap "menua" ketika populasi berusia 65 tahun ke atas mencapai 7 persen dari total populasi; "tua" ketika mencapai 14 persen; dan "super tua" ketika mencapai 20 persen.
Menurut data yang dirilis Jumat oleh Kementerian Dalam Negeri (MOI), jumlah penduduk Taiwan mencapai 23.337.936 pada akhir Juli, menandai penurunan selama 19 bulan berturut-turut.
Angka Juli tersebut 8.805 lebih rendah dari bulan sebelumnya dan 71.387 lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut MOI.
Selesai/JC