Kasus chikungunya impor pertama dari Tiongkok pada 2025 dilaporkan

07/08/2025 19:15(Diperbaharui 07/08/2025 19:20)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Gambar untuk ilustrasi semata. (Sumber Gambar : Unsplash)
Gambar untuk ilustrasi semata. (Sumber Gambar : Unsplash)

Taipei, 7 Agu. (CNA) Seorang wanita berusia 40-an telah dikonfirmasi sebagai kasus demam chikungunya impor pertama di Taiwan dari Tiongkok pada 2025, kata Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) pada Kamis (7/8).

Dalam rilis pers, CDC mengatakan bahwa wanita tersebut mengunjungi teman-temannya di Foshan dan Shenzhen, Provinsi Guangdong pada pertengahan Juli, dan kembali ke Taiwan pada 30 Juli.

Ia mengalami demam keesokan harinya dan dirawat di rumah sakit pada 1 Agustus dengan gejala ruam serta nyeri pada anggota badan dan pergelangan kakinya, kata pusat tersebut.

Setelah mendengar peringatan perjalanan terkait demam chikungunya di penerbangannya kembali ke Taiwan, wanita tersebut mencatat riwayat perjalanannya dan bahwa ia digigit nyamuk selama perjalanannya saat mencari perawatan medis, dan kemudian dinyatakan positif demam chikungunya, kata CDC.

Ia dipulangkan setelah empat hari perawatan dan pemulihan, dan akan dipantau hingga 26 Agustus, menurut pernyataan tersebut.

Otoritas kesehatan setempat telah menyelesaikan investigasi kepadatan nyamuk vektor, eliminasi sumber perkembangbiakan nyamuk, dan pengendalian hama kimia di sekitar tempat tinggal wanita tersebut, kata CDC.

CDC menaikkan peringatan perjalanan ke Provinsi Guangdong ke Level 2 untuk demam chikungunya pada Senin, mencatat lonjakan 2.892 kasus baru di wilayah tersebut antara 27 Juli dan 2 Agustus.

Catatan perjalanan CDC memiliki tiga tingkatan, dengan Level 1 "Waspada" yang menyarankan pelancong untuk melakukan tindakan pencegahan biasa, Level 2 "Siaga" yang menyarankan peningkatan kewaspadaan, dan Level 3 "Awas" yang mendesak untuk menghindari perjalanan yang tidak penting.

Per 6 Agustus, telah ada total 17 kasus demam chikungunya yang dikonfirmasi di Taiwan pada 2025, angka tertinggi untuk periode ini dalam enam tahun terakhir.

Semua kasus tersebut merupakan kasus impor dari luar negeri, dengan 13 dari Indonesia, dua dari Filipina, dan masing-masing satu dari Sri Lanka dan Tiongkok, menurut CDC.

CDC mengatakan bahwa demam ini ditularkan nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti yang membawa virus, mengingatkan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan gigitan nyamuk saat bepergian ke tempat-tempat di mana demam chikungunya sedang menyebar, seperti mengenakan pakaian berwarna terang dan menggunakan obat antinyamuk yang disetujui.

(Oleh Tseng Yi-ning, Wu Kuan-hsien, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.