Taipei, 8 Agu. (CNA) Biro Investigasi Kementerian Kehakiman, Kamis (7/8) mengatakan bahwa 16 perusahaan teknologi Tiongkok sedang diselidiki karena secara ilegal mendirikan kantor di Taiwan dan mempekerjakan staf lokal tanpa izin.
Lebih dari 300 penyidik dikerahkan dari 15 Juli hingga 6 Agustus untuk menggeledah 70 lokasi di Taipei, New Taipei, Taoyuan, dan Hsinchu, di mana 120 orang yang terlibat dengan perusahaan-perusahaan tersebut dipanggil untuk diinterogasi, kata biro tersebut dalam siaran pers.
Industri teknologi tinggi adalah urat nadi ekonomi Taiwan, dan sumber daya manusia di sektor terkait telah menjadi target utama bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, jelas biro tersebut.
Keenam belas perusahaan Tiongkok tersebut diduga memalsukan pendaftaran bisnis mereka, berpura-pura sebagai kantor cabang perusahaan luar negeri dengan modal investasi asing atau Taiwan, serta mempekerjakan personel tanpa izin.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk Lontium Semiconductor Corp., sebuah perusahaan desain fabless yang berbasis di Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok; Cista Limited yang berbasis di Shanghai; Novosense Microelectronics Co.; Chipone Technology (Beijing) Co.; dan Huntkey Group.
Sebagai contoh, biro tersebut mengatakan Cista, yang berfokus pada pengembangan cip sirkuit terintegrasi, diduga menggunakan perusahaan yang berbasis di Hong Kong sebagai kedok untuk menyamar sebagai perusahaan asing dan mendirikan kantor di Taiwan, di mana mereka merekrut talenta semikonduktor.
Huntkey, salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar di Tiongkok, diduga mendirikan kantor cabang di Taiwan dengan kedok berbasis di Hong Kong -- dan secara ilegal merekrut teknisi catu daya PC di Taiwan, tambah biro tersebut.
Tindakan seperti itu telah secara serius merusak daya saing industri teknologi tinggi Taiwan, kata biro tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka akan terus menindak perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi secara ilegal di dalam negeri.
Selesai/ML