Taichung, 5 Juli (CNA) Seorang perempuan bermarga Lin (林) di Taichung diduga menjadi korban penipuan investasi emas, setelah ia selama dua tahun terakhir menginvestasikan dana dalam jumlah besar dan menggadaikan empat properti milik keluarganya, menurut temannya.
Lin menyadari ketika hendak menarik keuntungan, pihak yang mengelola investasi tiba-tiba menghilang, dan kini, ia dan ayahnya terbebani utang lebih dari NT$30 juta (Rp16,783 miliar) dan harus menghadapi tekanan cicilan bunga yang sangat tinggi, ujar seorang temannya kepada media.
Lin, kata temannya, pada Maret 2023 bergabung dalam sebuah grup Line yang menawarkan skema investasi emas, kemudian menandatangani kontrak pengelolaan dana dengan seorang pria yang mengaku berasal dari Kabupaten Yunlin, lalu mulai mentransfer dan menyerahkan tunainya.
Untuk memperoleh dana investasi, ujarnya, Lin menggadaikan properti atas nama suaminya dan empat kali mengajukan pinjaman tambahan, dengan total pinjaman mencapai NT$12 juta. Namun, uang tunai yang ia terima hanya NT$5 juta.
Guna membayar bunga pinjaman, Lin bahkan menjaminkan tiga properti atas nama ayahnya dan meminjam dari rentenir hingga total pinjaman bertambah menjadi NT$23 juta, kata teman korban, kata temannya.
Saat Lin mencoba menarik dana keuntungan, pihak pengelola meminta tambahan dana untuk "Membuka blokir rekening, ujar temannya, menambahkan bahwa keluarga dan teman telah mencoba menyadarkannya, dan ia baru sadar telah tertipu, lanjut penjelasan temannya.
Demi melunasi utang NT$23 juta, ayah Lin telah menjual dua properti dan membayar kembali NT$19 juta, namun mereka masih memiliki utang sekitar NT$16 juta, dengan beban bunga bulanan mencapai NT$300 ribu. Situasi ini membuat tekanan ekonomi keluarga semakin berat, ujar teman tersebut.
Lin dan ayahnya telah melaporkan kasus ini ke tiga kantor polisi di Kota Taichung pada awal April, dengan penyidikan awal mengungkap bahwa seiring harga emas naik, kelompok penipu awalnya menggunakan iming-iming investasi emas untuk menarik korban, kemudian mengalihkan target pada investasi mata uang kripto.
(Oleh Chao Li-yen dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC