Taichung selidiki klaim pemuda tanpa identitas yang mengaku dikurung ayahnya

16/06/2025 15:58(Diperbaharui 16/06/2025 15:58)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Su Yi-qing)
(Sumber Foto : Su Yi-qing)

Taichung, 16 Juni (CNA) Biro Urusan Sosial Taichung tengah menyelidiki kasus seorang pemuda berusia 21 tahun yang ditemukan di tempat rongsokan dan mengaku telah dikurung oleh ayahnya selama sebagian besar hidupnya, tidak memiliki kartu identitas resmi, pendidikan, maupun akses ke layanan sosial.

Pemuda tersebut baru-baru ini ditemukan oleh kepala RT Distrik Beitun, Su Yi-qing (蘇乙青), yang kemudian melaporkan kasus itu kepada pemerintah kota.

Menurut Su dan pihak biro, pemuda itu mengaku sejak kecil dikurung di sebuah rumah sewaan, dilarang sekolah, dan tak diperbolehkan keluar rumah. Ia juga menyebut tidak memiliki dokumen pencatatan keluarga atau kartu identitas.

Biro menyatakan bahwa mereka masih berupaya memverifikasi informasi yang terbatas dari pemuda tersebut, yang mengaku lahir pada 17 Juni 2004. 

Pada Februari lalu, ia mengaku diusir oleh ayahnya dan sejak itu hidup di jalanan, bertahan hidup dengan mengais barang bekas dan tidur di taman, tangga gedung, serta stasiun kereta, ujar Su.

Su pertama kali membagikan kisah tersebut dalam unggahan Facebook pada 10 Juni. Keesokan harinya, pemuda itu langsung ditempatkan di tempat penampungan oleh Biro Urusan Sosial.

Su mengatakan, meskipun usianya 21 tahun, pemuda itu menunjukkan perilaku dan kemampuan komunikasi seperti anak 10 tahun. Ia bahkan tak tahu cara duduk di restoran saat pertama kali diajak makan oleh Su dan mengaku belum pernah makan di luar sebelumnya.

Menurut Su, pemuda itu biasa mengandalkan makanan sisa atau mi instan untuk bertahan hidup. 

Seorang pekerja sosial sempat menghubungi ayahnya pekan lalu, namun sang ayah menolak bekerja sama dan enggan memberikan informasi untuk memverifikasi identitas anaknya, kata pihak biro.

Jika pernyataan pemuda itu terbukti benar, sang ayah dapat dikenakan denda berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Kesejahteraan dan Hak Anak dan Remaja, serta dilaporkan atas dugaan kekerasan terhadap anak, atau tindakan yang merusak kesehatan fisik maupun mental seseorang.

Pelanggaran tersebut diatur dalam Pasal 286 KUHP Taiwan dan dapat diancam hukuman penjara hingga lima tahun.

Sementara itu, Biro Urusan Sipil Kota Taichung dalam pernyataan terpisah pada Minggu menyatakan telah menginstruksikan kantor pencatatan keluarga dan kepala Distrik Beitun untuk bekerja sama dengan Biro Urusan Sosial dalam mengidentifikasi pemuda tersebut.

Biro menjelaskan bahwa semua kelahiran di Taiwan dicatat setiap hari oleh Kementerian Kesehatan dan dikirim ke instansi pemerintah terkait, termasuk kantor pencatatan keluarga, untuk pembuatan data resmi.

(Oleh Hau Hsueh-chin, Kay Liu, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.