Taipei, 2 Jun. (CNA) Lima pekerja migran Indonesia (PMI) hilang kontak baru-baru ini tertangkap pasca dilaporkan menyelinap ke rumah warga di Kabupaten Hualien untuk mengisi daya ponsel dan mengukus bacang, kata kepolisian setempat hari Minggu (1/6).
Kantor Polisi Yuli menyampaikan bahwa pada 25 Mei pagi, seorang perempuan bermarga Chin (金) dari Kelurahan Yuli yang pergi ke studio tempat kerjanya di RT Dayu mendapati empat pria dan satu wanita yang diduga sebagai pekerja migran sedang menggeledah isi rumah.
Kelima orang itu segera melarikan diri setelah menyadari ada orang datang, dan Chin menemukan bahwa kulkas di dalam telah diacak-acak sementara di penanak nasi terdapat beberapa bacang yang sedang dikukus, lalu segera melapor ke polisi.
Saat petugas tiba, mereka menemukan Sertifikat Penduduk Asing (ARC) kedaluwarsa di sebuah tas berwarna hitam yang tertinggal di dalam rumah, dan mewawancarai warga sekitar hingga mendapatkan informasi tentang kemungkinan jalur pelarian para pelaku, kata kepolisian.
Pada sore harinya, tim kepolisian yang dibantu warga melakukan pencarian di bawah jembatan kereta api di kilometer 3,3 Jalan Provinsi 68 arah Hualien, di mana mereka menemukan banyak barang kebutuhan sehari-hari berserakan di semak-semak.
Di tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian sementara para terduga pekerja migran hilang kontak itu, petugas menangkap tiga orang di semak-semak, sementara dua lainnya diamankan setelah ditemukan sempat bersembunyi di saluran air terdekat, kata kepolisian.
Hasil penyidikan menunjukkan bahwa ARC kelima pekerja migran yang berasal dari Indonesia tersebut telah kedaluwarsa, dan salah satunya bahkan telah melarikan diri selama sembilan tahun, kata kepolisian.
Mereka mengaku telah berpindah-pindah di berbagai tempat di Taiwan, dan baru-baru ini tiba di Yuli untuk mencari pekerjaan, lalu membangun tempat tinggal sementara di bawah jembatan rel, kata kepolisian.
Karena ponsel kehabisan daya dan mereka sangat lapar, mereka menyelinap masuk ke rumah warga untuk mengisi daya dan mengukus bacang, namun aksi mereka diketahui karena pemilik rumah tiba-tiba kembali, kata kepolisian.
Kelima orang tersebut, setelah diperiksa kepolisian, diserahkan ke Brigade Kabupaten Hualien Direktorat Jenderal Imigrasi sesuai Undang-Undang Imigrasi, sementara kasus dugaan pencurian mereka diproses secara terpisah oleh Kejaksaan Distrik Hualien.
(Oleh Lee Hsien-Fong dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA