Taipei, 15 Jan. (CNA) Menteri Ketenagakerjaan Hung Sun-han (洪申翰) saat memimpin sebuah inspeksi gabungan hari Rabu (15/1) menyoroti bahwa tingkat kecelakaan kerja pada pekerja migran lebih tinggi dibandingkan pekerja lokal.
Oleh karena itu, pendidikan dan perlindungan keselamatan kerja bagi pekerja migran, ujarnya, menambahkan bahwa pemberian tanda peringatan dalam berbagai bahasa juga perlu ditingkatkan.
Langkah-langkah konkret akan terus dirancang untuk memastikan keselamatan pekerja migran, kata Hung.
Menjelang Tahun Baru Imlek, Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) hari Rabu melakukan inspeksi gabungan secara serentak di utara, tengah, dan selatan Taiwan, yang masing-masing dipimpin Hung serta dua wakilnya, Lee Chien-hung (李健鴻) dan Chen Ming-jen (陳明仁).
Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam pelaksanaan inspeksi terpadu.
Di wilayah utara, inspeksi dilakukan pada proyek konstruksi besar, pembangunan BES EcoTech Industrial Park di Kota New Taipei.
Sementara itu, inspeksi di wilayah tengah dan selatan masing-masing dilancarkan di pembangkit listrik Taichung Taiwan Power Co. di Kota Taichung dan pabrik kedua Launch Technologies Co. di Kabupaten Pingtung.
Berdasarkan data, MOL menemukan 42 pelanggaran, dengan sembilan proyek dihentikan dan denda berjumlah total NT$1,91 juta dijatuhkan.
Pelanggaran utama meliputi perlindungan yang tidak memadai dalam manajemen kontrak, risiko jatuh, sengatan listrik, runtuhnya bangunan, pengelolaan bahan kimia berbahaya, ancaman terjepit mesin, dan bahaya debu.
Hung menyatakan bahwa menjelang Tahun Baru Imlek, perusahaan sering melakukan pemeliharaan rutin, percepatan pekerjaan, dan tugas sementara, yang meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Industri konstruksi, baja, dan petrokimia juga memasuki puncak pengerjaan sebelum Tahun Baru Imlek, sehingga risiko kecelakaan kerja sangat tinggi jika tidak berhati-hati, tambahnya.
Baru-baru ini, kata Hung, terjadi kecelakaan besar seperti kebakaran di lokasi konstruksi dan jatuhnya derek jembatan di perusahaan baja, yang menurutnya sangat disayangkan.
Untuk itu, ia mengingatkan semua sektor untuk tidak mengabaikan keselamatan kerja.
Dalam wawancara dengan media, Hung juga menyebutkan bahwa MOL telah menetapkan target untuk mengurangi separuh jumlah kecelakaan kerja besar pada 2030.
Ia mengatakan bahwa saat ini, tren penurunan sudah terlihat setiap tahun, tetapi lajunya masih kurang, sehingga akan ada revisi undang-undang terkait keselamatan kerja di masa depan.
(Oleh Elly Wu dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML