ANALISIS /Pakar Indonesia: Kemenangan Trump dapat tingkatkan ketegangan di kawasan

07/11/2024 14:53(Diperbaharui 07/11/2024 14:53)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : CNA, 6 November 2024)
(Sumber Foto : CNA, 6 November 2024)

Jakarta, 7 Nov. (CNA) Sejumlah pakar hubungan internasional Indonesia menganalisis bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS berpotensi meningkatkan ketegangan di kawasan.

Profesor Muda Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, Rabu (6/11) mengatakan kepada CNA bahwa Tiongkok mungkin akan meningkatkan latihan militer terhadap Taiwan dan gangguan di wilayah sengketa Laut Cina Selatan sebelum Trump dilantik pada Januari tahun depan.

Ini dilakukan Tiongkok untuk menguji batasan Trump, kata Teuku, menambahkan bahwa hal tersebut akan meningkatkan ketegangan di kawasan.

Sementara itu, dilansir BBC Indonesia, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mengatakan bahwa jika Trump melanjutkan kebijakan dari masa jabatan pertamanya, potensi ketegangan geopolitik bisa muncul.

Ini dapat terjadi karena sekutu-sekutu di kawasan akan menghadapi ketidakpastian komitmen payung keamanan AS, kata Marty.

"Negara-negara sekutu di kawasan kemungkinan terdorong untuk mengembangkan kemandirian kemampuan pertahanannya, termasuk pada bidang teknologi misil balistik dan maritim," ujar Marty.

Marty menilai bahwa ketegangan ini akan membawa risiko "aksi-reaksi", yang berarti tidak dapat mencapai keadaan keseimbangan yang stabil.

Namun, Teuku berpendapat bahwa setelah Trump menjabat, ia akan lebih berani menantang klaim teritorial "Sembilan garis putus-putus" Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Trump juga mungkin akan lebih aktif membangun aliansi dengan negara-negara lain, seperti mempererat hubungan dengan Vietnam dan Filipina, tambah Teuku.

Ia mengatakan kepada CNA, berbeda dengan masa jabatan pertamanya, setelah Trump menjabat kali ini, ia mungkin akan lebih aktif terlibat dalam komunitas internasional untuk meninggalkan warisan politik, karena ini juga merupakan masa jabatan terakhirnya.

Hasil pemilihan presiden dari Associated Press dan media AS lainnya menunjukkan bahwa Trump telah meraih 270 suara elektoral yang diperlukan untuk merebut kursi presiden. Ia telah memperoleh 295 suara elektoral sejauh ini, berbanding dengan 226 suara Kamala Harris, menurut AP.

Trump mengklaim kemenangan lebih awal saat berbicara di hadapan para pendukungnya di markas kampanyenya di Florida.

(Oleh Zachary Lee dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.