Taipei, 5 Okt. (CNA) Berbagai wilayah di Kota New Taipei tergenang banjir hingga tertimbun longsor, setelah hujan ekstrem mengguyur kota di Taiwan utara tersebut pada Jumat (4/10), menurut pusat operasi darurat kota.
Seorang pria berusia 60-an tahun pun terluka, di mana kakinya tertimpa dinding yang runtuh di Distrik Wanli, menurut pusat tersebut, menambahkan bahwa ia telah dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat pada Jumat malam.
Ini adalah salah satu dari 57 insiden yang dilaporkan terjadi di beberapa distrik New Taipei di pantai utara Taiwan hingga pukul 6 sore Jumat, menurut pusat operasi darurat kota tersebut.
Banyak di antaranya banjir akibat hujan lebat yang turun tiba-tiba, sementara yang lainnya mengalami longsor dan jalan yang terputus, kata pusat tersebut.
Pemerintah Kota New Taipei telah bekerja untuk membuka kembali jalan yang dihadang banjir, pohon yang jatuh, atau tanah longsor di delapan lokasi, kata pusat operasi darurat kota tersebut.
Karena kerusakan dan gangguan lalu lintas, Kota New Taipei mengumumkan penutupan kantor pemerintah dan sekolah pada Sabtu di distrik Wanli, Jinshan, Sanzhi, dan Shimen.
Museum Juming di Jinshan juga dilaporkan tergenang banjir, dengan staf yang terjebak di sana selama taifun melanda. Museum akan ditutup pada Sabtu dan Minggu.
Kantor Distrik Sanzhi menyampaikan saat ini total 58 orang telah dievakuasi, dengan 25 orang ditampung di kantor mereka.
Kepala distrik tersebut, Lai Hsiao-ping (賴小萍), mengatakan kepada CNA bahwa tanah longsor di beberapa wilayah di sana telah memutus akses jalan.
Di sisi lain, Kepala SMA JinShan, Chen Yu-kuei (陳玉桂), menyampaikan kepada CNA bahwa 57 siswa dan 57 guru mereka menginap di sekolah pada Jumat malam.
Jika cuaca memungkinkan untuk berkendara, para siswa akan berangkat pukul 7.30 pagi Sabtu dengan bus menuju Stasiun MRT Tamsui, tambahnya.
Pada pukul 9.50, stasiun cuaca otomatis yang dipasang di sebuah sekolah dasar di Jinshan mencatat total curah hujan 613 milimeter pada Jumat, sementara curah hujan mencapai 520,5 mm dicatat di area Tanjung Fugui di Distrik Shimen, titik paling utara Taiwan, 405 mm di Distrik Wanli, 398 mm di Distrik Tamsui, dan 277 mm di Distrik Sanzhi, menurut Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA).
Menurut CWA, hujan ekstrem ini disebabkan sistem tekanan rendah yang sebelumnya dikenal sebagai Taifun Krathon, yang saat itu berada di timur laut Taiwan.
CWA telah merevisi peringatan hujan lebatnya pada pukul 10.20 malam, menurunkan tingkat peringatan dari "hujan sangat ekstrem" menjadi "hujan sangat lebat" untuk pesisir New Taipei dan Keelung.
Ini berarti daerah-daerah tersebut dapat dilanda curah hujan terakumulasi 24 jam melebihi 200 mm, atau curah hujan terakumulasi 3 jam melebihi 100 mm.
Hingga Jumat malam, Pusat Operasi Darurat Pusat menyampaikan bahwa Krathon telah menyebabkan dua orang tewas, satu orang hilang, dan 708 lainnya terluka di seluruh Taiwan.
(Oleh Sunrise Huang, Kao Hua-chien, Wan Shu-fen, Lu Kang-chun, Kay Liu, Liu Chien-pang, dan Jason Cahyadi)
>Versi Bahasa Inggris