Wali Kota Kaohsiung minta warga jangan keluar rumah selama terjangan Taifun Krathon

01/10/2024 17:53(Diperbaharui 01/10/2024 17:53)
Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai (tengah) memimpin rapat di Pusat Penanggulangan Bencana. (Sumber Foto : CNA, 1 Oktober 2024)
Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai (tengah) memimpin rapat di Pusat Penanggulangan Bencana. (Sumber Foto : CNA, 1 Oktober 2024)

Kaohsiung, 1 Okt. (CNA) Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai (陳其邁), menekankan bahwa Taifun Kraton tidak boleh diremehkan, dan meminta warga untuk “Jangan keluar rumah jika tidak ada hal yang penting dan mendesak,”  saat memimpin rapat di Pusat Penanggulangan Bencana hari Selasa (10/1).

Dalam wawancara dengan media setelah rapat, Chen mengatakan bahwa meskipun pada Selasa pagi Kaohsiung tampak tenang, namun setelah tengah hari, angin dan hujan akan bertambah kuat. 

Taifun Krathon telah meningkat menjadi Taifun kuat, dengan jalur dan intensitas yang mirip dengan Taifun Thelma 40-an tahun yang lalu, yang menyebabkan 37 orang meninggal, pemadaman listrik dan air, serta kerusakan besar di pelabuhan dan kota Kaohsiung, ujarnya.

Chen mengingatkan warga untuk mempersiapkan diri menghadapi taifun, dan berdasarkan data Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA), dampak angin diperkirakan akan lebih besar daripada hujan.

Ia mengatakan bahwa taifun kali ini akan berdampak besar kepada daerah dataran rendah Kaohsiung, dan berulang kali mengingatkan warga untuk tidak keluar rumah selama taifun.

Chen juga mengimbau warga untuk tidak ke pantai, daerah pesisir, atau pegunungan, dan jika ada yang memancing di pantai atau melakukan kegiatan yang tidak perlu, mereka akan segera diusir dan didenda. 

Warga diminta untuk tetap di rumah kecuali ada kebutuhan mendesak, menunggu hingga taifun berlalu dan untuk gedung apartemen mempersiapkan pintu air, karung pasir, dan lainnya untuk mengurangi kerugian akibat bencana, kata Chen.

Mengenai evakuasi di daerah pegunungan, Chen mengatakan bahwa di Kaohsiung sudah ada 68 jalur dengan peringatan rambu kuning dan dua daerah yang rawan longsor, dengan total 1.580 orang yang harus dievakuasi, ditambah 110 orang dengan penyakit kronis, ibu hamil, dan lainnya.

(Oleh Tsai Meng-yu dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.