Taipei, 30 Agu. (CNA) Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Kamis (29/8) mengumumkan bahwa situs web luar negeri “KUWA Duty-Free Shop” terlibat dalam penjualan ilegal empat jenis obat yang belum disetujui, termasuk obat penghilang rasa sakit terkenal bermerek EVE.
FDA mengingatkan bahwa membeli obat secara daring dianggap sebagai impor obat ilegal, dan terancam hukuman penjara hingga 7 tahun dan denda hingga NT$50 juta (Rp24,066 miliar).
FDA mengumumkan lewat situsnya pada bagian iklan obat palsu (https://www.fda.gov.tw/TC/news.aspx?cid=5085) bahwa situs web luar negeri “KUWA Duty-Free Shop” yang berlokasi di Jepang terlibat dalam penjualan ilegal empat jenis obat.
Di antaranya, menurut FDA, termasuk obat penghilang rasa sakit dan obat flu, yang mencakup merek terkenal seperti EVE dan Taisho Pharmaceutical.
Setelah diperiksa, kata FDA, kemasan luar obat-obatan tersebut tidak memiliki label dalam bahasa Mandarin dan nomor izin edar yang berlaku di Taiwan, sehingga dipastikan bukan obat yang telah terdaftar.
Wakil Direktur Jenderal FDA, Wang Te-yuan (王德原), menjelaskan kepada media bahwa menjual atau mengimpor obat yang belum disetujui melanggar peraturan farmasi Taiwan.
Seseorang yang sudah mengetahui bahwa suatu obat palsu atau terlarang, tetapi tetap menjual, menyediakan, meracik, mengirim, menyimpan, mentransfer, atau berniat menjualnya, ia akan menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 7 tahun dan denda hingga NT$50 juta, kata dia.
Wang mengimbau, masyarakat harus berhati-hati agar tidak membeli obat secara daring, yang dianggap sebagai impor obat ilegal. Ia juga menegaskan bahwa obat yang ditemukan dalam paket di bea cukai dapat diproses sesuai undang-undang farmasi di Taiwan.
Walau ada aturan jelas mengenai “Penjualan produk ini oleh situs web luar negeri adalah ilegal,” namun hukum Taiwan sulit menjangkau situs yang tidak berbasis di dalam negeri, kata Wang.
Untuk itu, FDA saat ini menyampaikan pengumuman ini agar masyarakat lebih waspada dan tidak tergiur membeli produk-produk tersebut, ujar Wang.
(Oleh Shen Pei-yao dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC