Taipei, 19 Agu. (CNA) Kapal berbendera Indonesia, "IRIANA" yang terdampar di Kabupaten Pingtung pada akhir Juli akibat Taifun Gaemi baru-baru ini telah berhasil ditarik dari perairan dangkal dengan bantuan Biro Maritim dan Pelabuhan (MPB).
MPB mendorong operator untuk memanfaatkan peluang saat air pasang tinggi, dan pada pukul 4.23 Sabtu dini hari (17/8), kapal berhasil ditarik dengan bantuan kapal tunda dan pasang surut air.
Dalam penanganan biro tersebut, semua operasi pengurasan sisa minyak telah selesai dan semua awak kapal dalam kondisi aman. Kapal tersebut membawa 20 awak kapal asal Indonesia dan sekitar 245 ton minyak, termasuk minyak berat.
Setelah kapal "IRIANA" terdampar di Pingtung pada 24 Juli sore, MPB segera mengaktifkan mekanisme untuk menghindari kebocoran minyak yang dapat merusak ekologi pantai.
Direktur Jenderal Mairitim dan Pelabuhan, Yeh Hsieh-lung (葉協隆) pun mengadakan 23 pertemuan darurat untuk mendorong pemilik kapal segera menanganinya, dan pada 3 Agustus, operasi pengurasan sisa minyak selesai, agar kapal bisa dipindahkan sebelum datangnya angin musim timur laut.
Setelah evaluasi keamanan lambung kapal, kapal tersebut diputuskan untuk ditarik. Yeh secara pribadi memeriksa persiapan pemindahan kapal di lokasi dan meminta operator untuk meminimalkan dampak lingkungan selama operasi.
Departemen Penyelamatan Maritim MPB menyatakan bahwa setelah dua minggu mobilisasi dan persiapan, termasuk pendatangan tenaga ahli dan peralatan, perbaikan ruang kapal, pengangkatan haluan kapal, perubahan arah, dan penarikan, pada Sabtu pagi "IRIANA" berhasil ditarik keluar dari area kandas.
Departemen tersebut menyebutkan, kapal "IRIANA" selanjutnya dibawa oleh kapal tunda Kaohsiung Marine Shipservice Corp. ke Pelabuhan Kaohsiung untuk diperbaiki, sementara operator diminta untuk segera memulihkan kondisi area kerja di pantai dan terus memantau kualitas air laut untuk memulihkan lingkungan laut setempat.
(Oleh Huang Yu-ching dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF