Taipei, 17 Des. (CNA) Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) Taiwan pada Selasa (16/12) menegaskan bahwa tidak ditemukan praktik penipuan terkait pemindaian kode QR formulir kedatangan di bandara, menanggapi laporan media yang menyebutkan adanya wisatawan asal Jepang yang diduga menjadi korban penipuan saat mengisi kartu kedatangan Taiwan.
Dalam siaran persnya, NIA menyebutkan bahwa media melaporkan seorang wisatawan Jepang yang tiba di Taiwan diduga tertipu setelah memindai kode QR di bandara untuk mengisi Taiwan Arrival Card (TWAC), dan diminta membayar biaya sebesar US$50 (Rp834 ribu).
NIA menjelaskan bahwa Brigade Urusan Perbatasan secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kode QR formulir kedatangan yang dipasang di bandara dan pelabuhan. Pemeriksaan menyeluruh kembali dilakukan pada hari yang sama, dan hasilnya menunjukkan tidak ditemukan adanya kode QR palsu, situs berbayar, maupun tanda-tanda penipuan seperti yang diberitakan media.
Menurut NIA, demi alasan keamanan, tidak ada spanduk promosi atau bendera informasi yang dipasang di area bandara dan pelabuhan. Seluruh tautan resmi yang tersedia telah dipastikan keabsahannya.
NIA menegaskan bahwa sejak Oktober tahun ini, pengisian formulir kedatangan Taiwan secara daring sepenuhnya gratis. Apabila wisatawan memerlukan informasi atau ingin melakukan konfirmasi, mereka dapat menghubungi NIA melalui email resmi di tia@immigration.gov.tw.
Meski demikian, NIA mengingatkan bahwa wisatawan yang mencari informasi secara mandiri melalui mesin pencari berpotensi mengakses situs palsu. Oleh karena itu, wisatawan diimbau untuk memastikan hanya menggunakan situs resmi TWAC di alamat https://twac.immigration.gov.tw/.
Untuk mencegah terjadinya penipuan, NIA juga telah memproduksi video sosialisasi yang menekankan bahwa layanan TWAC tidak dipungut biaya, serta menyebarkan informasi pencegahan penipuan dalam berbagai bahasa melalui situs pengembangan dan pemberdayaan penduduk baru.
Selain itu, NIA telah berkoordinasi dengan Biro Urusan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Bandara Internasional Taoyuan, Direktorat Jenderal Pariwisata, serta maskapai penerbangan untuk memperluas upaya sosialisasi.
Pengumuman tambahan juga dipasang di aula kedatangan bandara dan pelabuhan untuk mengingatkan wisatawan asing agar hanya mengisi formulir melalui situs resmi NIA guna menghindari kerugian finansial.
(Oleh Wu Jui-chi dan Agoeng Sunarto)