Film hasil kolaborasi pertama Taiwan-India jadi pemersatu budaya

14/12/2025 13:12(Diperbaharui 14/12/2025 13:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Cindy Shyu (kedua dari kiri), produser "Demon Hunter," berpose untuk foto bersama Gayathiri Guliani (tengah), ko-produser film tersebut, di Festival Film Taiwan 2025 di New Delhi, India pada hari Jumat. Foto CNA 13 Desember 2025
Cindy Shyu (kedua dari kiri), produser "Demon Hunter," berpose untuk foto bersama Gayathiri Guliani (tengah), ko-produser film tersebut, di Festival Film Taiwan 2025 di New Delhi, India pada hari Jumat. Foto CNA 13 Desember 2025

New Delhi, 14 Des. (CNA) Para pembuat film di balik "Demon Hunters" (叫我驅魔男神), film hasil kerja sama produksi pertama antara Taiwan dan India, menyoroti perpaduan budaya Taiwan dan India dalam sebuah acara festival di New Delhi pada Jumat (12/12).

"Ini akan menjadi pengubah permainan di industri karena ini adalah kolaborasi Taiwan-India yang pertama kalinya," kata Gayathiri Guliani, produser bersama film tersebut, pada Festival Film Taiwan 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Taiwan.

Film aksi-komedi fantasi ini, yang memadukan tema mitologi India dengan warisan Taoisme Taiwan dalam sebuah petualangan melawan iblis, dibuat dengan tujuan untuk melestarikan memori budaya, ujar Guliani.

Mengenang pengalamannya berakting dalam film tersebut, Arjan Bajwa mengatakan ia percaya bahwa memadukan tradisi, mitologi, dan karakteristik unik India dan Taiwan akan mendekatkan masyarakat dari kedua negara.

Aktor India Arjan Bajwa (kanan). Foto CNA 13 Desember 2025
Aktor India Arjan Bajwa (kanan). Foto CNA 13 Desember 2025

Produser Cindy Shyu (徐順理) mengatakan bahwa ia telah beberapa kali mengunjungi India dan menemukan banyak kesamaan antara budaya Taiwan dan India, khususnya dalam hal agama.

"Orang-orang di kedua negara sering mengunjungi kuil untuk berdoa, baik untuk urusan besar maupun kecil," katanya. "Memiliki keyakinan memberi kita kekuatan dan ketahanan saat menghadapi tantangan."

Festival ini juga menayangkan "A Chip Odyssey" (造山者) dan "Hunter Brothers" (獵人兄弟) selama acara dua hari tersebut, yang berakhir hari Sabtu.

(Oleh Lee Chin-wei, Shih Hsiu-chuan, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.