Taipei, 16 Des. (CNA) Tim Taiwan-Perancis dan India memenangkan jalur internasional Hackathon Presiden 2025 pada upacara penghargaan yang diadakan hari Minggu (14/12) di Kantor Kepresidenan.
Para pemenang adalah Beyond Hearing, kolaborasi Taiwan-Perancis, dan CropNow dari India. Mereka terpilih dari sembilan finalis internasional dengan tema "Inovasi Digital untuk Ketahanan dan Keberlanjutan."
Beyond Hearing mempresentasikan kacamata pintar yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR) untuk membantu orang dengan gangguan pendengaran mengidentifikasi suara di sekitar secara visual.
CropNow menang karena mengembangkan solusi Internet of Things (IoT) berbasis AI, perangkat NEST, yang memantau kondisi tanah, perubahan mikroklimat, dan kesehatan tanaman untuk memberikan saran budidaya berbasis data kepada para petani.
Perwakilan Perancis untuk Taiwan Franck Paris dan Ketua Sementara Asosiasi India-Taipei Vishwanjali Murlidhar Gaikwad menghadiri upacara tersebut bersama Presiden Lai Ching-te (賴清德).
Gaikwad mengatakan penghargaan tersebut menyoroti nilai-nilai bersama dalam tata kelola digital dan meningkatnya kerja sama teknologi antara India dan Taiwan.
"Presidential Hackathon mencerminkan komitmen kuat Taiwan terhadap tata kelola digital, keterbukaan, dan inovasi yang berpusat pada warga," katanya. "Nilai-nilai yang sangat selaras dengan jalur pembangunan India sendiri dan prioritas pemerintahan."
Paris, berbicara dalam bahasa Mandarin, mengatakan Taiwan, India, dan Perancis memiliki visi bersama untuk menggunakan inovasi demi kemanusiaan dan mendorong para inovator muda untuk mempertimbangkan Perancis melalui Inisiatif Taiwan Global Pathfinders dari Lai.
"Tolong jangan ragu," tambahnya dengan nada bercanda. "Daftarlah sebelum 31 Desember."
Lai mengucapkan selamat kepada para pemenang dan memuji tim lokal, seraya mengatakan bahwa pemerintah akan meninjau proposal hackathon untuk kemungkinan digunakan dalam tata kelola.
Selesai/IF