Taipei, 20 Juli (CNA) Menteri Pertahanan Wellington Koo (顧立雄) pada hari Jumat (18/7) memuji pasukan Taiwan atas kerja keras mereka selama 10 hari terakhir seiring berakhirnya komponen latihan militer tahunan Taiwan dengan tembakan langsung terlama yang pernah ada pada Jumat pagi.
Dalam telekonferensi kepada angkatan bersenjata Taiwan, Koo secara resmi mengumumkan berakhirnya latihan Han Kuang selama 10 hari dan sembilan malam yang dimulai pada 9 Juli.
Itu dua kali lebih lama dibandingkan segmen tembakan langsung sebelumnya yang biasanya berlangsung lima hari dan empat malam, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Nasional (MND).
Koo memuji pasukan yang berpartisipasi, khususnya mereka yang berada di Taiwan tengah dan selatan, mengingat selain ikut serta dalam latihan, mereka juga meluangkan waktu membantu masyarakat di wilayah tersebut yang terdampak Topan Danas.
Koo mengatakan mereka menjadi contoh kerja sama militer-sipil, karena mereka tidak hanya membantu mempertahankan negara tetapi juga membantu masyarakat yang terdampak topan dalam pemulihan dan bantuan pasca-bencana, kata pernyataan MND.
Topan Danas melanda negara itu awal bulan ini, menyebabkan dua orang tewas dan lebih dari 700 orang terluka.
Topan itu juga menyebabkan pemadaman listrik yang memengaruhi hampir 1 juta rumah tangga, mengganggu pasokan air ke lebih dari 73.000 rumah di seluruh Taiwan, dan menyebabkan kerugian pertanian sebesar NT$2,6 miliar (Rp1,4 triliun).
Dalam pidatonya pada hari Jumat, Koo mengatakan latihan selama 10 hari tersebut menampilkan debut Sistem Roket Artileri Mobilitas (HIMARS) yang dipasok AS, rudal anti-tank TOW 2B, kendaraan udara tak berawak yang baru dibeli, dan versi darat buatan dalam negeri dari rudal Sky Sword II.
Latihan tersebut juga mengerahkan Brigade Cadangan ke-206.
Hingga 22.000 personel cadangan berpartisipasi dalam latihan selama 10 hari untuk menguji kemampuan mereka memberikan dukungan setingkat brigade, bukan hanya batalion, serta menguji kemampuan mereka sebagai cadangan yang lebih kuat bagi pasukan reguler, menurut Koo.
Kepala pertahanan itu juga mencatat bahwa karena sifat latihan Han Kuang tahun ini yang "tidak terencana" dan fakta bahwa kendaraan militer sering melaju di jalan bersama kendaraan sipil, terjadi beberapa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan militer.
Koo meminta pejabat militer senior untuk menyelidiki masalah ini guna mencegah kejadian serupa di masa depan, kata MND.
Setidaknya tujuh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan dan/atau personel militer dilaporkan oleh media lokal selama 10 hari terakhir selama latihan Han Kuang, yang mengakibatkan lima tentara mengalami luka ringan.
Latihan Han Kuang tahunan, yang telah menjadi latihan perang utama Taiwan sejak 1984, terdiri dari latihan tembakan langsung dan simulasi perang berbasis komputer.
Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan tempur Taiwan dalam menghadapi kemungkinan invasi dari Tiongkok.
Menurut MND, tiga hari pertama latihan difokuskan pada bagaimana militer Taiwan secara kolektif menghadapi taktik zona abu-abu Tiongkok -- tindakan koersif yang tidak sampai pada konflik terbuka.
Latihan kemudian berlanjut ke fase "Pertempuran skala penuh" pada 13-18 Juli yang mencakup operasi gabungan anti-pendaratan pada 13 Juli, pertempuran di pantai dan garis pantai pada 14 Juli, pertahanan mendalam pada 15-16 Juli, dan perang berkepanjangan pada 17-18 Juli.
Simulasi perang berbasis komputer tahun ini dilaksanakan dari 5 April hingga 18 April.
Selesai/IF