Taipei, 18 Jan. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) bertemu mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Taipei pada Jumat (17/1) dan mengungkapkan harapannya akan hubungan yang lebih kuat dengan pemerintahan baru AS dalam perdagangan dan isu-isu lainnya.
Menurut siaran pers yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan setelah pertemuan tersebut, Lai menyerukan kerja sama yang lebih dalam di antara negara-negara demokratis di tengah ancaman militer berkelanjutan Tiongkok terhadap Taiwan dan tantangan yang ditimbulkan berbagai rezim otoriter di dunia.
Presiden juga mengungkapkan harapannya akan peningkatan pertukaran ekonomi antara Taiwan dan AS pada masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden, serta kerja sama yang lebih kuat dengan Kongres.
Dalam pertemuan dengan Pence, yang menjabat sebagai wakil presiden selama masa jabatan pertama Trump dari 2017 hingga 2021, Lai menyoroti dukungannya untuk Taiwan dan perannya dalam memajukan hubungan Taiwan-AS.
Hubungan Taiwan-AS "Mencapai ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya" selama pemerintahan Trump-Pence dengan kebijakannya dalam menormalisasi penjualan senjata ke Taiwan dan langkah-langkah untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, kata Lai.
Lai juga berterima kasih kepada Pence karena telah mendukung upaya Taiwan untuk berpartisipasi dalam urusan global, menyebutnya seorang teman setia Taiwan di panggung internasional, kata siaran pers tersebut.
Sementara itu, Pence, yang mengunjungi Taiwan sebagai bagian dari tur Asia-Pasifiknya, mengatakan bahwa ia akan terus mendorong penguatan hubungan AS-Taiwan berlandaskan nilai-nilai dan kepentingan bersama, menurut siaran pers tersebut.
AS berkomitmen untuk mempertahankan status quo saat Tiongkok berusaha mengubahnya, Pence dikutip mengatakan, menambahkan bahwa rakyat Amerika khawatir tentang tindakan provokatif Negeri Tirai Bambu di Selat Taiwan dan wilayah Indo-Pasifik yang lebih luas.
Selain bertemu Lai, Pence juga memberikan pidato utama di sebuah forum di Taipei dan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim (蕭美琴) pada Jumat.
Pence, yang mendirikan kelompok advokasi kebijakan Advancing American Freedom setelah meninggalkan jabatannya, diundang ke Taiwan oleh organisasi swasta, kata Kementerian Luar Negeri pada Jumat.
Selesai/IF