PERTAHANAN /Taiwan akan dapatkan 1.700 rudal anti-tank TOW 2B dari AS pada akhir tahun

17/06/2024 13:54(Diperbaharui 28/08/2024 19:43)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Rudal TOW 2A diluncurkan selama latihan militer di Kabupaten Pingtung, Taiwan selatan, pada Juli 2023. (Sumber Foto : CNA)
Rudal TOW 2A diluncurkan selama latihan militer di Kabupaten Pingtung, Taiwan selatan, pada Juli 2023. (Sumber Foto : CNA)

Taipei, 17 Juni (CNA) Militer Taiwan diperkirakan akan menerima keseluruhan dari 1.700 rudal anti-tank TOW 2B dan 100 peluncur yang sebelumnya dibeli dari Amerika Serikat (AS) sebelum akhir tahun ini, setelah terjadi penundaan selama dua tahun, kata Menteri Pertahanan Nasional (MND) Taiwan pada hari Senin (17/6).

Wellington Koo (顧立雄) melontarkan komentar tersebut pada sebuah sesi legislatif ketika ditanya oleh anggota parlemen Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, Wang Ting-yu (王定宇) mengenai kapan Taipei diperkirakan akan menerima persenjataan tersebut dari Washington.

Pemerintah Taiwan awalnya mengalokasikan NT$ 11,81 miliar (Rp 6,003 triliun) selama tahun fiskal 2018-2025 untuk membeli 1.700 rudal anti-tank TOW 2B dan 100 peluncur dari AS.

Pengiriman awalnya akan dimulai pada tahun 2022, tetapi sejauh ini Taiwan masih belum menerima apa pun, kata Wang.

Dalam tanggapannya, Koo mengatakan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan karena senjata-senjata tersebut gagal lulus uji tes yang disyaratkan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat.

Namun, sekarang semuanya telah lulus dan akan tiba di Taiwan sebelum akhir tahun ini, kata Koo.

Koo menambahkan bahwa rudal anti-tank TOW 2B dan peluncur adalah salah satu dari tiga paket senjata utama yang dibeli Taiwan dari AS yang mengalami penundaan pengiriman besar.

Menurut Koo, satu paket terdiri dari 66 F-16Vs, sementara yang lainnya mencakup sistem peluru kendali udara ke darat AGM-154, yang terkenal karena keakuratannya dalam serangan udara ke darat.

Rudal TOW 2B menargetkan bagian atas kendaraan lapis baja yang menjadi bagian paling rentan, ujar sumber militer yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada CNA.

Pembelian senjata semacam itu akan membantu menghalangi musuh dalam melakukan invasi, tambah sumber tersebut.

Ketika mengunjungi Taiwan pada bulan Mei, Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS mengatakan kepada wartawan bahwa ada sekitar US$ 20 miliar (Rp 329,2 triliun) senjata yang menunggu untuk dikirim dari AS dan penyebab utama penundaan tersebut terletak pada masalah industri.

(Oleh Matt Yu, Joseph Yeh, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.