Taipei, 6 Jan. (CNA) Perusahaan garmen Taiwan, Makalot Industrial Co. baru-baru ini menyatakan bahwa mereka berpotensi mendapatkan keuntungan di tengah tantangan yang mungkin ada pada 2025 melalui basis produksi mereka yang beragam, yang terutama berada di Indonesia dan Vietnam.
Kedua negara tersebut berada di luar wilayah Tiongkok, memberikan keunggulan bagi Makalot dalam menghadapi kebijakan bea tinggi yang mungkin diterapkan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump setelah ia menjabat, menurut perusahaan tersebut.
Sebelumnya, Trump pernah mengatakan bahwa baginya, "Kata paling indah dalam kamus adalah bea," seiring ia telah mengancam untuk menaikkan bea barang-barang buatan Tiongkok sebesar 60 persen dan memberlakukan bea 10 hingga 20 persen pada barang-barang dari negara-negara lain.
Saat ini, Makalot juga memiliki rencana ekspansi pabrik di Indonesia, Bangladesh, dan El Salvador, perusahaan tersebut menyampaikan.
Dengan basis produksi yang beragam, menurut Makalot, mereka dapat memenuhi permintaan pesanan pelanggan dan berpeluang untuk mendapatkan keuntungan meskipun berada dalam situasi yang menantang.
Makalot juga menyatakan bahwa tren pertumbuhan volume dan harga tampaknya tidak akan berubah pada 2025, seraya menambahkan perusahaan bersikap optimistis tetapi tetap berhati-hati terhadap prospek bisnis di tahun ini.
Di sisi lain, perusahaan tersebut mengumumkan pendapatan sebesar NT$3,528 miliar (Rp1,736 triliun) untuk Desember 2024, meningkat 9,05 persen secara tahunan dan 36,74 persen secara bulanan.
Secara kumulatif, pendapatan Makalot untuk 2024 mencapai NT$35,523 miliar, naik 9,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencatat rekor tertinggi selama empat tahun berturut-turut, menurut perusahaan tersebut.
Menurut Makalot, pendapatan mereka pada Desember 2024 melonjak, terutama karena jadwal pengiriman berjalan lancar.
Sementara itu, tambah Makalot, pada paruh kedua 2024, mereka terdampak masalah jadwal pelayaran, yang mengacaukan ritme pengiriman hingga memicu kenaikan biaya tambahan seperti untuk penyimpanan dan lembur.
Hal ini menyebabkan penurunan margin laba kotor pada kuartal kedua dan ketiga, menurut perusahaan tersebut.
Juru bicara Makalot, Lin Heng-yu (林恆宇), menyatakan bahwa dengan berakhirnya musim puncak Natal, tekanan persediaan berkurang, dan masalah pelabuhan yang macet telah membaik, sehingga jadwal pengiriman pada Desember 2024 kembali normal.
Selain mengumumkan lonjakan pendapatan Desember, pada Jumat, Lin juga mengungkapkan bahwa margin laba kotor pada kuartal keempat 2024 Makalot diperkirakan akan stabil.
(Oleh Tseng Jen-kai dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF