Kebudayaan Indonesia akan meriahkan perayaan Hari Imigran di Kaohsiung

21/11/2025 20:32(Diperbaharui 21/11/2025 20:32)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Imigrasi)
(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Imigrasi)

Taipei, 21 Nov. (CNA) Kebudayaan Indonesia akan mengisi perayaan Hari Imigran tahunan di Kaohsiung pada 29 November mendatang yang digelar Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) dan Pemerintah Kota Kaohsiung, bersamaan dengan parade jalanan, pasar internasional, hingga berbagai permainan tantangan, kata NIA.

Acara akan digelar di Pier-2 Art Center dari pukul 10 pagi hingga pukul 8 malam, dengan menghadirkan pesta budaya penuh kejutan dan kehangatan hingga undian berhadiah, bersamaan dengan upacara peluncuran sistem pemeriksaan imigrasi otomatis Taiwan-Selandia Baru, kata NIA dalam sebuah rilis pers yang diterima CNA.

Acara akan dibuka penampilan tim pemandu sorak "Wing Stars". "PaperWindmill Theatre" juga akan membawakan pertunjukan yang mengajak penonton melihat ikan-ikan dari berbagai negara di dunia, mewujudkan mimpi mereka dan membawa audiens menjelajah budaya dunia, kata NIA.

Perayaan juga akan diisi upacara penghargaan imigran baru dan pekerja migran berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka di keluarga, dunia kerja, dan masyarakat, kata ditjen tersebut.

Setelah itu, kelompok seni imigran baru dari Indonesia, Vietnam, dan Kamboja akan mempersembahkan tarian serta musik tradisional, menunjukkan wajah anyar budaya yang telah berpadu dengan tradisi lokal Taiwan, sekaligus menyebarkan kehangatan dan energi dari pertukaran lintas kultur, kata NIA.

(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Imigrasi)
(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Imigrasi)

Acara akan ditutup dengan penampilan jaz dan tari ketuk dari grup "Crazy Swing", membawa suasana swing jazz yang ceria ditiup angin malam pelabuhan Kaohsiung, menurut rilis pers.

Di lokasi acara juga tersedia stan produk khas dan makanan internasional, dengan suguhan pengalaman kerajinan tangan dari Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia, mencicipi rempah-rempah khas Mesir, permainan tradisional Vietnam, serta mengenakan pakaian tradisional berbagai negara, menurut NIA.

Pengunjung juga dapat mencicipi nasi kepal Jepang yang dibuat dengan beras Koshihikari Niigata, lumpia Vietnam yang segar dan lezat, serta som tam Thailand dengan cita rasa asam, manis, pedas, dan asin yang menggugah selera, menurut NIA.

Sementara itu, Pemerintah Kota Kaohsiung menyampaikan penyelenggaraan acara Hari Imigran di sana menunjukkan pengakuan pemerintah pusat terhadap upaya kota di Taiwan selatan tersebut dalam memajukan kebijakan untuk imigran baru.

Ini juga melambangkan komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah dalam membangun kota yang ramah, inklusif, serta mendorong keberagaman, kata mereka.

Kaohsiung memiliki 68.000 imigran baru, dan akan terus bertumbuh setiap tahun, menunjukkan semakin banyak dari mereka yang memilih menetap dan membangun kehidupan di kota tersebut, kata mereka.

(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Imigrasi)
(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Imigrasi)

Pemerintah kota mengatakan mereka juga mengintegrasikan sumber daya dari sebelas departemen untuk mendorong kebijakan ramah imigran baru secara aktif, mencakup pendampingan kehidupan, layanan kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan, pengasuhan anak, perlindungan keselamatan, sistem hukum, dan sosialisasi kesadaran.

Semua ini dilakukan untuk membantu imigran baru merasa aman dan sejahtera di Kaohsiung, dan telah membuat kota tersebut kembali meraih predikat "Sangat Unggul" dari evaluasi Kementerian Dalam Negeri terkait layanan imigran baru tahun 2024, kata mereka.

Kreativitas dan semangat warga baru memberikan energi besar bagi Kaohsiung, baik dalam industri, pendidikan, maupun budaya, kata pemerintah kota.

Pemerintah kota mengatakan mereka mengundang imigran baru dari seluruh Taiwan untuk datang ke Kaohsiung, merasakan keramahan dan vitalitas kota pelabuhan tersebut, serta bersama-sama mendukung kebijakan ramah imigran dan memberikan apresiasi bagi setiap warga baru yang menjadi bagian dari masyarakat Taiwan.

(Oleh Jason Cahyadi)

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.